Metro Kota

Sekjen PDIP Sambangi dan Berikan Kuliah Umum di UHO, Hasto Kobarkan Semangat Kebangsaan Kepada Mahasiswa

Avatar
1868
×

Sekjen PDIP Sambangi dan Berikan Kuliah Umum di UHO, Hasto Kobarkan Semangat Kebangsaan Kepada Mahasiswa

Sebarkan artikel ini
Ketgam : Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

KENDARI SULTRASATU.COM – Sekretaris Jendral (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyambangi serta memberikan kuliah umum Wawasan kebangsaan kepada Mahasiswa dan Mahasiswi di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, pada Selasa (6/9/2022).

Hasto mengatakan, kampus merupakan tempat di mana ilmu dan pengetahuan harus terus dikembangkan, guna membangun bangsa dan negara yang kuat dan dapat bersaing dengan negara lain.

BACA JUGA:  Resmikan Rumah Ibadah di Kepri, Kapolri: Bagian Etalase Kerukunan dan Toleransi Beragama

“Kita menempatkan kampus sebagai pusat kemajuan. Kampus sebagai pusat ilmu pengetahuan, teknologi, riset, dan inovasi. Itu membangun kepemimpinan Indonesia bagi dunia. Karena itulah Indonesia lahir,” kata Hasto.

Ia juga menyuarakan agar nilai-nilai kebangsaan harus terus dikobarkan di tengah-tengah masyarakat, terlebih lagi oleh mahasiswa. Karena menurut Hasto nilai-nilai kebangsaan merupakan hal mutlak untuk membangun kepemimpinan di Indonesia.

“Itu yang kami kobarkan di tengah-tengah mahasiswa, agar para mahasiswa punya suatu daya imajinasi untuk membangun kepemimpinan Indonesia. Tapi syaratnya kita harus berdiri di atas kaki sendiri,” ujar Hasto.

Ia juga menyinggung mengenai pentingnya Komponen Cadangan (Komcad) dari kalangan mahasiswa.

“Ilmu pertahanan ini merupakan ilmu tentang bagaimana kita sebagai bangsa bisa survive. Tapi survive saja tidak cukup, kita mempunyai tanggung jawab membangun persaudaraan dunia,” ucap Hasto.

Alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menuturkan, ancaman perang mungkin saja terjadi, yang membuat Indonesia harus menumbuhkan rasa bela negara.

” terjadi perang Rusia-Ukraina, ketegangan di Timur Tengah, ketegangan di Natuna Utara. Sehingga ancaman perang itu tetap terjadi, karena itu kita harus membangun semangat bela negara,” tutupnya. (AR)