KONAWE UTARA, SULTRASATU.COM– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut) memberikan subsidi pupuk organik sebesar Rp 10 miliar kepada 13 kecamatan se-Konawe Utara guna mengenjot pertanian di tahun 2024.
Subsidi pupuk tidak hanya digratiskan untuk sektor pertanian. Akan tetapi juga mencangkup secara keseluruhan mulai dari sektor tanaman pangan, perkebunan, sampai dengan perikanan berupa bibit yang juga disubsidi.
Hal tersebut disampikan Bupati Konawe Utara Dr. Ir. H. Ruksamin, ST., M. Si., IPU ASEAN Eng saat menghadiri dan membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan di Kecamatan Sawa dan Motui.
“Alhamdulillah di pemda melalui Dinas Perkebunan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan itu kita sudah siapkan lebih dari Rp 10 miliar untuk menyediakan pupuk dalam menggenjot pertanian di tahun ini,” kata Ruksamin.
Pupuk organik yang disubsidi tahun ini kata Ruksamin, sudah di uji coba di tahun 2023, dan hasilnya produksi pertanian bisa bertambah tanpa harus menambah lahan.
“Alhamdulillah melalui subsidi pupuk organik ini kita punya produksi jagung sudah bisa mencapai 6,1 ton per hektare. Ini bukan data saya, ini data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyampaikan hasil sensus pada saat menanam,” jelas bupati.
Tidak hanya peningkatan tanaman jagung, Ruksamin juga mengungkapkan bahwa pertanian padi di Konawe Utara melalui penyediaan (subsidi) pupuk organik menjadi terbaik ke dua dalam hal peningkatan produksi padi se-Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Itu semua karena perlakuan yang kita berikan baik dari sumber daya, daya dukung, termasuk pupuk itu yang kita siapkan. Apalagi pupuk itu gratis kita siapkan ke seluruh warga,” terangnya.
Olehnya itu, Pemda Konut sudah menyiapkan aplikasi bernama “Patani Konasara” dalam program penanggulangan kemiskinan perkotaan (P2KP) untuk bisa diakses masyarakat yang ingin menanam.
“Aplikasi Patani Konasara akan kita sinkronkan melalui dana desa, Bapeda, dan DPMD supaya betul-betul aplikasi ini bisa berjalan dengan baik. Karena inikan perorangan dan bukan kelompok,” jelasnya.
Selain pupuk, bantuan lain yang sudah disiapkan diantaranya bibit gratis. Berupa nilam, cengkeh, kelapa, jeruk nipis, dan masih banyak lagi.
Sementara, terkait kendala yang dihadapi Pemkab Konut dalam penyediaan subsidi pupuk yaitu berupa rantai salur pupuk. Dimana pupuk subsidi harus dilakukan dulu melalui RTKK lalu kemudian di ajukan.
“Kadangkala, bukan satu kali panen tapi bisa 2 kali panen baru datang itu pupuknya. Artinya terlambat, mana harganya apa semua kemudian kurang, padahal masyarakat membutuhkan,” tegas Ruksamin.
Diketahui, Musrenbang di Kecamatan Sawa dan Motui menjadi musrenbang yang ke 12 dari 13 kecamatan yang ada di Konut.
Adapun yang hadir pada Musrenbang di Kecamatan Sawa dan Motui dihadiri langsung Buapti Konut Dr. Ir. H. Ruksamin, ST., M. Si., IPU ASEAN Eng, Sekda Konut Safruddin, S.Pd.,M.Pd, Ketua DPRD Konut, Ikbar, SH.,MH, Forkopimda, kepala organisasi perangkat daerah (OPD), camat, kepala desa, lurah, BPD, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda konawe Utara. (SS/Ed)