KENDARI, SULTRASATU.COM – Sejumlah siswa baru di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 Kota Kendari mendapat bantuan seragam putih abu-abu secara gratis. Bantuan diberikan kepada 50 siswa dan siswi dengan kategori kurang mampu.
Bantuan diberikan dengan harapan dapat membantu meringankan biaya pendidikan yang sering membebani orang tua siswa saat tahun ajaran baru. Dimana, tahun ajaran baru 2023-2024, SMAN 9 menerima sedikitnya 340 siswa baru.
Kepala Sekolah SMAN 9 Kendari Ishak Paway,S,Pd.M.A, mengatakan, bantuan seragam sekolah merupakan inisiasi kepedulian pihak sekolah terhadap peserta didik di sekitar lingkungan sekolah.
Apalagi, kata Ishak Paway, sekolah sebagai lembaga pendidikan yang memiliki visi misi sekolah, dimana salah budaya yang dikembangkan adalah budaya peduli.
“Ada 50 orang yang mendapat bantuan, mereka adalah yang masuk dalam kategori kurang mampu dan berada dalam lingkungan tinggal dekat sekolah,” ujarnya.
Ishak Paway berharap, pemberian bantuan seragam putih abu abu untuk siswa kategori kurang mampu ini bisa menumbuhkan rasa kepedulian diantara sesama siswa dalam berkegiatan di lingkungan sekolah.
“Sumber dana pengadaan seragam yang dibagikan ini bersifat subsidi silang sesama peserta didik, bebernya.
Salah seorang siswa yang mendapat bantuan seragam, Aditya mengungkapkan, bahwa dirinya senang dan mengucapkan terima kasih pada kepala sekolah yang sudah memberinya seragam gratis.
Pasalnya, jika tidak diberi seragam gratis, orang tuanya harus membekikan semua seragam sekolah mulai dari tas, sepatu, baju, celana, topi, dan lainnya.
“Saya tidak bisa mi pikirkan bagaimana beratnya ibu saya yang hanya buruh cuci, sesekali juga berjualan kue. Sedangkan bapak hanya perkerja wiraswasta secara serabut yang seharinya tidak menentu mendapatkan penghasilan berapa,” kata Aditya senang.
Senada, salah satu orang tua siswa yang juga menerima bantuan seragam, Siti menjelaskan, bahwa bantuan seragam putih abu abu sangat membantu anaknya. Pasalnya, bantuan itu bisa mengurangi jumlah pengeluaran untuk belanja seragam sekolah.
Apalagi lanjut Siti, tiap sekolah biasanya memiliki seragam harian berupa, seragam pramuka, baju batik, dan baju praktek olahraga.
“Profesi saya yang hanya sebagai buruh harian sangat terbantu adanya bantuan seragam ini, karena jujur saya berat untuk membeli. Semua baju seragam sekolah anak secara sekaligus, apalagi tahun ini anakku ada yang masuk sekolah menengah atas, ada juga yang masuk sekolah menengah pertama, bayangkan mi itu pak,” ungkap Siti.
“Kalo harus satu kali berbelanja kebutuhan seragam, mana lagi ada adiknya yang naik kelas saya berterimakasih sekali kepada pihak sekolah yang mau memberikan seragam sekolah ini secara gratis,” tambahnya. (SS/Ed)