KOLAKA, SULTRASATU. COM- Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur (Wagub) Sulawesi Tenggara (Sultra) membawa visi “Sultra sebagai Pusat Energi Dunia” untuk peningkatan daya saing daerah.
Visi ini disampaikan, pada debat publik kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra yang diselenggarakan di Kabupaten Kolaka, Jumat (1/11/2024).
Dalam penyampaian visinya, Ruksamin menuturkan kontentestasi menjadi kepala daerah tidak lain adalah untuk menyelenggarakan pemerintah daerah.
Dimana, tujuannya diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan daya saing daerah.
Oleh karena itu, perbaikan daya saing daerah adalah kata kunci untuk melakukan percepatan pembangunan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan daerah.
“Sungguh, masih banyak tantangan yang harus dihadapi meningkatkan daya saing untuk mencapai kesejahteraan, ” ujar Ruksamin.
“Seperti, ketimpangan ekonomi, kemiskinan, pengangguran, kesenjangan, infrastruktur, kurangnya akses pendidikan dan kesehatan serta bencana alam, ” tambahnya.
Ruksamin membeberkan, angka kemiskinan Sultra tahun 2024 sebesar 11,21 persen, masih dibawah rata-rata kemiskinan nasional sebesar 9,03% atau menempati urutan ke-25 nasional.
Kemudian, Indeks daya saing daerah Sultra tahun 2023 sebesar 3,36 poin, masih dibawah rata-rata nasional sebesar 3,44 poin atau menempati urutan ke-22 nasional.
Menurutnya, hal ini disebabkan karena pilar sumber daya manusia dan pilar infrastruktur yang masih lemah.
“Daya saing infrastruktur Sultra sebesar 2,16 poin dalam skala 5 masih jauh dibawah rata-rata dan menempati urutan ke-27 nasional, ” ungkapnya.
“Untuk itu kami hadir, untuk menjawab tantangan-tantangan tersebut dengan membawah sebuah visi Sultra sebagai Pusat Energi Dunia, maju, madani dan berkeadilan yang menekankan pada pertumbuhan ekonomi di Sultra yang berkualitas dan konsisten dan berbasis pada pengelolaan sumber daya strategis, ” tegasnya.
Lanjut Ruksamin, untuk mempersiapkan kesejahteraan di Sultra dapat berkembang perlu langkah-langkah yang kongkrit yakni penguatan ekonomi berbasis keunggulan sumber daya alam.
Dimana, ekonomi di Sultra ditopang dengan sub sek sektor pertanian sebesar 23,02% dan pertambangan 21%.
“Pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas menjadi kunci untuk memperluas akses dan menguatkan nilai tambah dari kekayaan alam, ” ujarnya.
“Peningkatan kualitas hidup melalui pendidikan dan kesehatan, mengentaskan kemiskinan dan ketimpangan sosial, perlindungan lingkungan dan keberlanjutan, serta inovasi dan teknologi untuk kemajuan, ” tambahnya.
Paslon nomor urut 1 ini menegaskan kesejahteraan adalah tujuan yang diidamkan masyarakat untuk hidup yang lebih layak dan bermartabat.
“Ini membutuhkan komitmen dan kerja keras semua pihak. InsyaAllah nomor 1 siap menjawab tantangan, ” pungkasnya. (SS/ED)