Headline NewsNews

BPS Catat Inflasi Gabungan di 2 Kota di Sultra Capai 6,23%

Avatar
820
×

BPS Catat Inflasi Gabungan di 2 Kota di Sultra Capai 6,23%

Sebarkan artikel ini
BPS Catat Inflasi Gabungan di 2 Kota di Sultra Capai 6,23%
Ketgam: Suasana kegiatan konfrensi perss yang dilaksanakan di aula BPS Sultra.

KENDARI, SULTRASATU.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatatkan bahwa pada Februari inflasi dari tahun ke tahun atau Year on Year (yoy) gabungan 2 kota di Sultra yakni Kota Kendari dan Baubau sebesar 6,23%.

Ketgam Suasana kegiatan konfrensi perss yang dilaksanakan di aula BPS Sultra.

Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti mengungkapkan bahwa secara nasional, tingkat inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 7,88% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 120,04 dan terendah terjadi di Waingapu sebesar 3,57% dengan IHK sebesar 112,74.

“Jadi, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok transportasi sebesar 20,96%, kelompok pendidikan sebesar 8,00%, kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 5,32%,” ungkapnya, Rabu 1 Maret 2023.

Agnes menuturkan, pemicu inflasi lainnya terjadi pada naiknya pengeluaran di kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,56%, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 4,32%, kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,85% dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,39%.

“Kemudian juga terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,27%, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,75% serta kelompok kesehatan sebesar 1,38%,” ucapnya.

Lanjutnya, untuk kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,22%.

Agnes menambahkan, adapun komoditas yang memberikan sumbangan inflasi yoy antara lain angkutan udara, bensin, bahan bakar rumah tangga, beras, angkutan dalam kota, rokok kretek filter, akademi/perguruan tinggi, minyak goreng, rokok putih serta mobil.

“Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi yoy antara lain Ikan teri, ikan layang atau ikan benggol, ikan cakalang, daun kelor, ikan rambe, bayam, pepaya muda, ikan tongkol, cabai rawit serta kerudung/jilbab,” tutupnya. (SS/MEI)