Uncategorized

Bahas Masalah Pengangguran dan Kemiskinan, BPVP Kendari Bersama FKLPI Gelar Rakor

Avatar
509
×

Bahas Masalah Pengangguran dan Kemiskinan, BPVP Kendari Bersama FKLPI Gelar Rakor

Sebarkan artikel ini
Bahas Masalah Pengangguran dan Kemiskinan, BPVP Kendari Bersama FKLPI Gelar Rakor
Ketgam: Rapat koordinasi penuntasan kemiskinan dan pengangguran di Sultra, Jumat, 18 November 2022.

KENDARI, SULTRASATU.COM – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari bersama Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri (FKLPI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar rapat koordinasi untuk membahas masalah kemiskinan dan pengangguran di salah satu hotel di Kendari, Jumat, 18 November 2022.

Rakor dibuka secara resmi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandi yang dihadiri Kepala BPVP Kendari Dr La Ode Haji Polondu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Kendari, Ketua FKLPI Sultra, Tim Ahli Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan RI, Ketua APINDO Sultra, Ketua Forum UMKM Kota Kendari, Ketua PHRI Sultra dan 50 orang perwakilan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang tergabung dalam FKLPI Sultra.

Kepala Disnakertrans Sultra, La Ode Muhammad Ali Haswandi mengatakan, persoalan ketenagakerjaan dan kemiskinan merupakan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh satu lembaga saja, melainkan perlu keterlibatan semua pihak, baik pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten kota, dunia usaha dan industri, serta dan lembaga pelatihan.

“Kalau ini ingin kita tuntaskan, maka harus ada kolaborasi yang baik dari semua pihak,” katanya, saat membuka acara.

BACA JUGA:  Pemdes Tetesingi Salurkan BLT DD Tahap IV ke 80 KPM

Ia menjelaskan, masalah lain yang menjadi persoalan yaitu tingkat penerimaan angkatan kerja yang tidak maksimal, dimana tidak semua jumlah pelamar dapat diterima untuk bekerja akibat kualifikasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan atau dunia usaha dan industri.

“Kondisi ini merupakan tantangan bagi pemerintah untuk menciptakan calon angkatan kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Terkait dengan hal tersebut maka peran BPVP Kendari menjadi sangat penting dan menentukan,” jelasnya.

Pihaknya sendiri, lanjut dia, akan mencoba melakukan terobosan untuk memasifkan pemberian pelatihan bagi para calon angkatan kerja di setiap daerah di Sultra dengan melibatkan BPVP Kendari, FKLPI, Pemerintah Provinsi serta pemerintah kabupaten dan kota.

“Kita akan mulai dengan rapat terlebih dahulu, kemudian meminta usulan kegiatan pelatihan apa yang cocok dilaksanakan dari setiap wilayah bekerjasama dengan BPVP Kendari,” tandasnya.

Bingkai Dispar

Bingkai ekoran dikbud bkad scaled

Sementara, Kepala BPVP Dr La Ode Haji Polondu dalam sambutannya menegaskan, bahwa persoalan penuntasan atau pengurangan pengangguran dan kemiskinan dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera, hanya dapat dilakukan jika terjalin kerja sama dan kolaborasi yang baik diantara semua pihak terkait.

“Kalau masalah ini kita pikirkan dan kita selesaikan secara bersama secara ikhlas dan tulus dengan kompak maka tidak akan begitu sulit. Apalagi setiap tahunnya kita dapat menciptakan tenaga kerja terampil dan kompeten di Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak lebih dari 3.000 orang,” sebutnya.

Cara yang dapat ditempuh, jelas dia, juga tidak begitu sulit, karena calon angkatan kerja yang memiliki keterampilan berbasis kompetensi alumni pelatihan BPVP Kendari merupakan calon angkatan kerja yang kompeten, siap pakai dan memiliki daya saing.

“Tidak membuat tumpul ilmu dan keterampilan yang telah mereka peroleh melalui pelatihan adalah cara terbaik dan mewujudkan itu perlu peran dan partisipasi semua pihak. Cara kerjanya yaitu dengan memberikan bantuan modal peralatan kerja bagi para alumni pelatihan atau membukakan peluang sebesar-besarnya bagi mereka agar terserap di dunia usaha atau dunia industri untuk bekerja menerapkan keterampilan yang telah dimilikinya,” jelasnya.

Senada, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Kendari, Ir. Muhammad Ali Aksa, M.M mengatakan, persoalan ketenagakerjaan merupakan hal yang tidak dapat diselesaikan secara individu, melainkan butuh peran semua pihak. Pengembangan IKM dan UMKM juga bisa menjadi solusi dalam penuntasan angka pengangguran serta kemiskinan di daerah ini.

“Kami harapkan melalui forum ini, hal itu dapat terwujud karena dengan berkembangnya IKM dan UMKM maka dapat meningkatkan jumlah lowongan kerja,” katanya.

Ia juga berharap, BPVP Kendari dapat menjadi balai besar di Sulawesi Tenggara yang terus memberikan manfaat bagi masyarakat Sultra khususnya dalam membuat terampil para calon angkatan kerja.

“Kami sudah merasakan dampak positif dari keberadaan BPVP Kendari dan itu menyebabkan tingkat pengangguran serta kemiskinan di Kota Kendari menurun secara drastis. Kami harap ke depan hal itu akan terus berlanjut,” tutupnya. (SS/MEI)