KONAWE UTARA, SULTRASATU.COM – Sebanyak 116 hektare lahan milik kelompok tani yang ada di Kecamatan Sawa Kabupaten Konawe Utara (Konut), gagal tanam akibat dampak dari bencana banjir yang melanda kecamatan tersebut pada 6 Maret 2024.
Akibat gagal tanam tersebut, 9 kelompok tani harus merugi setelah lahan yang sudah siap tanam harus terendam banjir akibat meluapnya sungai Tudungano yang ada di Kecamatan Sawa.
Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe Utara NS. Muh. Aidin, S.Kep., MM membeberkan, terdapat 4 desa di Kecamatan Sawa yang harus gagal tanam akibat banjir. Diantaranya Desa Kokapi, Pudonggala Utama, Matanggonawe, dan Pudonggala.
“Dari 4 desa ini terdapat 9 kelompok tani yang gagal menanam karena banjir. Yakni kelompok tani Nunulai dan Ndaea Subur di Desa Kokapi, kelompok tani Samaturu dan Pelangi Indah di Desa Pudonggala Utama, kelompok tani Kore-Korea dan Amerana di Desa Matanggonawe, serta kelompok tani Mapaccedi, Mepokoaso, dan Samaturu di Desa Pudonggala,” jelas Aidin.
Ia pun menjelaskan, jumlah lahan yang gagal tanam untuk kelompok tani Nunulai yang diketuai Hamaludin seluas 18 hektare dan kelompok tani Ndaea Subur yang diketuai Yunus M seluas 23 hektare di Desa Kokapi.
Kelompok tani Samaturu yang diketuai Sarifudin seluas 11 hektare dan kelompok tani Pelangi Indah yang diketuai Tahar seluas 11 hektare di Desa Pudonggala Utama.
Kelompok tani Kore-Korea yanh diketuai M. Ismail gagal tanam seluar 15 hektare dan kelompok tani Amerana yang diketuai Arjumat seluar 13 hektare di Desa Matanggonawe.
Dan untuk kelompok tani Mapaccedi yang diketuai Sulkarnain dan harus gagal tanam seluas 11 hektare, kelompok tani Mepokoaso diketuai Jumain seluas 14 Hektare, dan kelompok tani Samaturu diketuai Umar seluas 10 hektare di Desa Pudonggala.
“Semua lahan lahan milik kelompok tani yang gagal tanam itu, rencananya akan ditanami padi sawah,” tutup Aidin, Sabtu (9/3/2024).(SS/MITA)