Metro Kota

Turunkan Angka Stunting , Ketua Umum Dharma Pertiwi kunjungi Kendari

Avatar
2335
×

Turunkan Angka Stunting , Ketua Umum Dharma Pertiwi kunjungi Kendari

Sebarkan artikel ini

KENDARI, SULTRASATU.COM– Ketua Umum Dharma Pertiwi atau istri Panglima TNI Andika Perkasa berkunjung ke Kota Kendari Sulawesi Tenggara dan disambut oleh Ali Mazi Gubernur Sultra di pelataran rumah jabatan gubernur, Jumat pagi (16/9/2022).

 

Idul Fitri 1446 H | 2025 - Pemda Konawe Utara   Idul Fitri 1446 H | 2025 - Konawe Utara

Hetty Andika Perkasa Istri Panglima TNI Ke Kota Kendari bertujuan untuk melaksanakan Road show Ketua Umum Dharma Pertiwi dalam rangka percepatan penurunan stunting untuk mewujudkan SDM unggul Indonesia yang berkolaborasi dengan TNI, BKKBN, Kementerian Pertanian serta sejumlah stakeholder terkait.

BACA JUGA:  Pemkot Kembali Buka Seleksi JPTP RSUD Kota Kendari

 

Gubernur Sulawesi Tenggara Ali mazi mengatakan dengan kedatangan istri Panglima TNI diharapkan menjadi penyemangat pemerintah Sulawesi Tenggara dalam mempercepat penanganan angka stunting.

“Ibu Panglima Sudah berkunjung dan mengadakan sosialisasi bagaimana itu stunting, ini sangat luar biasa tadi saya sudah perintahkan BKKBN Provinsi, ini segera kita tindak lanjuti,” ujar Ali Mazi.

BACA JUGA:  Polda Sultra Gelar Latihan Pra Operasi Lilin Anoa 2022

 

Hasto Wardoyo Kepala BKKBN menjelaskan Sulawesi Tenggara merupakan provinsi yang masih memiliki kasus stunting tertinggi dari 34 provinsi yang ada di tanah air.

Olehnya BKKBN bersama unsur TNI/Polri akan terus bergerak melakukan sosialisasi ke masyarakat di berbagai daerah di Sultra untuk berupaya dalam pencegahan meningkatnya kasus stunting sehingga target angka 14 persen bisa tercapai di tahun 2024 nanti.

BACA JUGA:  Klinik Sarlina Saf Tetap Beroperasi Meski Diduga Tak Kantongi Izin IPAL, Ini Penjelasannya

“Sultra itu stuntingnya masih naik, seluruh provinsi di indonesia hanya sultra yang stuntingnya naik. Kita Bentuk tim yang kuat, kemudian konvergensi arahan presiden menuju angka 14 persen di tahun 2024”. ungkapnya.

 

Tercatat berdasarkan hasil studi status gizi indonesia (SSGI) tahun 2021 angka prevalensi stunting di Sulawesi Tenggara mencapail sebesar 30,02 persen.(Ed)