hut sultra
DaerahPemerintahan

TPID Konsel Pastikan Ketersediaan Kebutuhan Pokok Aman Selama Ramadhan

Redaksi 01
699
×

TPID Konsel Pastikan Ketersediaan Kebutuhan Pokok Aman Selama Ramadhan

Sebarkan artikel ini
Sekda Konsel Hj ST Chadidjah pimpin inspeksi mendadak ke Pasar Tradisional Andoolo Utama (DU), Gudang Bulog dan Pangkalan Gas Elpiji. 

KONAWESELATAN, SULTRASATU.COM- Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Konawe Selatan (Konsel), Sekertaris Daerah (Sekda) Hj ST Chadidjah pimpin inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Tradisional Andoolo Utama (DU), Gudang Bulog dan Pangkalan Gas Elpiji, Selasa, 11 Maret 2025.

Sidak dilakukan menindaklanjuti hasil rapat teknis bersama yang dipimpin langs Bupati Irham Kalenggo.

hut sultra

Sidak dilakukan untuk memastikan stok bahan pokok dan mengantisipasi potensi kenaikan harga selama Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025.

Selama sidak, Sekda ST Chadidjah turun langsung ke lapangan dengan membeli beberapa bahan pokok sekaligus berdialog dengan para pedagang.

Ia mendengarkan berbagai masukan terkait harga barang dan distribusi kebutuhan pokok.

Dari hasil pemantauan, harga-harga bahan pokok di pasar Andoolo Utama (DU), Kecamatan Buke terpantau stabil.

Beberapa kali ST Chadidjah selalu Ketua TPID berdialog dengan pedagang untuk mengetahui harga jual dan stok barang di pasaran saat Ramadan hingga menjelang Hari Raya Idul Fitri nanti.

BACA JUGA:  Buka Kegiatan Jambore, Surunuddin: PKK adalah Penunjang Program Pemerintah

Ia ingin memastikan tidak ada kelangkaan bahan pokok serta mencegah adanya spekulasi harga yang merugikan masyarakat.

Sekda juga mengatakan jika kondisi pasar pada pekan pertama Ramadhan ini stabil.

“Tadi kami melihat langsung para pedagang, dan alhamdulillah harga-harga masih stabil dan pasokan bahan pokok tercukupi,” katanya.

Ia juga berharap stabilitas harga dan stok bahan pokok bisa bertahan hingga Lebaran nanti, sehingga masyarakat bisa memenuhi kebutuhan pokok mereka dengan harga yang terjangkau.

Selanjutnya ST Chadidjah bersama rombongan TPID, bertolak ke Gudang Bulog Andoolo yang terletak di Desa Lalobao, Kecamatan Andoolo, diikuti juga oleh personil TNI, Polri serta pihak terkait lainnya.

Disana juga pihaknya memastikan ketersediaan bahan pokok beras stabil.

Kepala Bulog Andoolo, Yusran Sudini saat ditemui menjelaskan, jumlah ketersediaan beras Bulog sebanyak 1600 ton.

BACA JUGA:  Jaring Ide Kreasi dan Inovasi, Balitbangda Konsel Akan Gelar Lomba Inovasi Daerah

“InsyaAllah stok ini aman sampai sepuluh bulan kedepan, artinya bulan ramadan dan Idul Fitri beras di Konsel tidak akan kekurangan,” terang Yusran.

Yusran mengatakan untuk mengantisipasi lonjakan harga beras di masyarakat, pihaknya telah dan akan bekerjasama dengan Pemda untuk melakukan kegiatan operasi pasar murah jelang idul Fitri tahun ini.

Ditempat yang sama juga, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Setya Ningsi membenarkan adanya kegiatan operasi pasar murah jelang lebaran nanti.

“Operasi pasar murah akan dimulai pada minggu depan tanggal 22 Maret yang tersebar di 25 kecamatan,” kata Setia Ningsi.

Ia membeberkan jumlah kesediaan bahan pokok yang akan di pasarkan yaitu beras sebesar 5 ton/kecamatan, ditambah lagi dengan gula pasir dan minyak goreng.

“Pastikan masyarakat mendapatkan informasi dan manfaat melalui operasi pasar murah nanti,” ujarnya.

BACA JUGA:  Bupati Ruksamin Resmi Buka Festival Konasara dalam Rangka Peringatan HUT ke-18 Konut

Berbeda dengan Pangkalan Gas Elpiji yang berada di Desa Wawonggura, Kecamatan Palangga, melalui sidak sebagai sampel di hari yang sama Sekertaris TPID Konsel, Roslina Iljas menemukan kelangkaan pada gas elpiji 3 kg.

“Melalui sidak ini, kami menemukan memang sudah ada kelangkaan gas elpiji, menurut pemilik pangkalan gas elpiji sebelumnya stok diantarkan dua kali seminggu, namun saat ini hanya sekali dalam seminggu, itupun hanya 150 tabung,” ucap Roslina.

Pihaknya berharap dengan suasana HBKN semoga sifatnya hanya temporer dan pihaknya akan selalu melakukan pengawasan, sidak untuk kebutuhan pokok, gas elpiji dan lainnya.

“Masyarakat jangan gelisah, karena mekanisme pasar itu kadang kalau masyarakat gelisah otomatis harga akan naik, tetap ada alternatif, kalau habis gas bisa pakai arang atau kayu bakar,” pungkasnya. (SS/ED)