Headline NewsPolitik

Ruksamin dan Nur Alam Bertemu: Saling Menguatkan di Pilgub Sultra

Redaksi Sultrasatu
464
×

Ruksamin dan Nur Alam Bertemu: Saling Menguatkan di Pilgub Sultra

Sebarkan artikel ini
Ruksamin dan Nur Alam bertemu di salah satu hotel di Jakarta.

JAKARTA, SULTRASATU.COM- Bakal Calon Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Ruksamin dan mantan Gubernur Sultra Nur Alam bertemu. Pertemuan kedua tokoh besar politik Sultra itu, bertempat di salah satu hotel di Jakarta, Minggu (4/8/2024) malam.

Silaturahmi antara Ruksamin dan Nur Alam membahas perpolitikan Sultra. Keduanya saling menguatkan khususnya di pentas Pemilihan Gubernur Sultra 27 November 2024.

“Saling menguatkan di pilgub Sultra,” terang Ruksamin.

Bupati Konawe Utara dua periode ini menyampaikan, dalam konstestasi politik khususnya di pilgub Sultra, jalinan silaturahim kekeluargaan mesti terus dijalin dan ditumbuhkan.

BACA JUGA:  Jefri Terpilih Nahkodai Forkom Periode 2023-2026

“Kendati berbeda pandangan politik, namun bersaing dengan senantiasa menjaga etika harus dikedepankan,” pungkas Ruksamin.

Diketahui Ruksamin merupakan salah satu kandidat yang bakal bertarung memperebutkan takhta Gubernur Sultra periode 2025-2030.

Bingkai Dispar

Bingkai ekoran dikbud bkad scaled

Saat ini, Ketua Umum DPW PBB Sultra itu telah mengantongi 7 kursi.

Rinciannya PAN 3 kursi dan PBB 4 kursi. Masih butuh 2 kursi untuk memenuhi 9 kursi sebagai syarat mendaftar di KPU 27 Agustus 2024.

Sementara Tina Nur Alam telah mengantongi dukungan NasDem, 6 kursi, PKS 4 kursi, dan surat tugas Golkar 6 kursi. Total 16 kursi.

Jika Tina Nur Alam mampu mempertahankan 3 partai tersebut hingga memperoleh rekomendasi B1KWK, maka sangat cukup memenuhi syarat mendaftar di KPU.

Diketahui, dari semua parpol yang memiliki kursi di DPRD Sultra hasil pileg 14 Februari 2024, baru Partai Demokrat 4 kursi yang mengeluarkan rekomendasi B1KWK kepada pasangan Lukman Abunawas-La Ode Ida.

Sementara parpol lainnya masih sebatas rekomendasi bersyarat. Dinamika berubah dukungan parpol, masih bisa berpotensi besar terjadi. (SS/Ed)