AdvertorialDaerah

Pemda Konut Gelar Rembuk Stunting Tahun 2024

Redaksi Sultrasatu
736
×

Pemda Konut Gelar Rembuk Stunting Tahun 2024

Sebarkan artikel ini
Pemda Konut gelar rembuk stunting tahun 2024.

KONAWEUTARA, SULTRASATU. COM- Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut) melalui Badan Perencana Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Konut menggelar kegiatan rembuk stunting tingkat Kabupaten Konawe Utara tahun 2024.

Kegiatan ini berlangsung di Hotel Oheo, pada Selasa (27/08/2024). Dibuka langsung oleh Wakil Bupati Konawe Utara H. Abuhaera, S.Sos, M.Si.

Wakil Bupati Abuhaera (tengah) buka kegiatan rembuk stunting tingkat Kabupaten Konawe Utara.

Turut dihadiri langsung Kepala Baperidda Konut Ir. La Ode Muhaimin,ST, M.P.W, Kepala BKAD Drs Irwan serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Camat, Kepala Desa, Lurah, serta Kepala Puskesmas yang berada dalam lingkup Pemerintah Daerah Konawe Utara.

Wakil Bupati Konut Abuhaera dalam sambutannya, menegaskan Pemerintah Daerah Konawe Utara terus berkomitmen dalam upaya penurunan stunting.

BACA JUGA:  Bupati Ruksamin Tekankan ke Sekda Konut Definitif Tingkat Pengawasan Tugas Perangkat Daerah

Menurutnya, berbagai inovasi program kegiatan akan diimplementasikan untuk mencapai target dan sasaran yang lebih baik di masa mendatang.

Ia juga mengajak semua pihak terkait untuk terus menjalin kerja sama yang erat dan berkomitmen dalam mengatasi masalah stunting di daerah tersebut.

Bingkai Dispar

Bingkai ekoran dikbud bkad scaled

“Saya yakin, dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita dapat mencapai hasil yang signifikan dan memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” ungkapnya.

Dimomen ini, Abuhaera membeberkan capaian positif terkait penurunan prevalensi stunting di Konawe Utara.

Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGM), prevalensi stunting di Konawe Utara mengalami penurunan signifikan dari 11,2 persen pada tahun 2020 menjadi hanya 6 persen pada tahun 2023.

Pemda Konut komitmen turunkan angka stunting.

Angka ini lebih rendah dari rata-rata provinsi Sulawesi Tenggara yang sebesar 10,5 persen dan rata-rata nasional yang mencapai 21,6 persen.

“Ini adalah capaian yang luar biasa, jauh di bawah rata-rata provinsi dan nasional. Saya mengapresiasi seluruh pihak yang telah bekerja keras mencapai angka ini,” ungkap Abuhaera dengan penuh syukur.

Usai kegiatan, rembuk Stunting ini diakhiri dengan penandatanganan komitmen kerja sama penurunan stunting terintegrasi di Konawe Utara, sebagai wujud nyata dari tekad bersama untuk menurunkan angka stunting di wilayah tersebut. (SS/Ed)