KONAWE SELATAN,SULTRASATU. COM – Optimalisasi program unggulan ketahanan pangan khususnya di bidang pengembangan komoditas tanaman kopi terus digenjot oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Selatan melalui Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan dengan melakukan pelatihan pasca panen bagi para petani kopi di Desa Ataku Kecamatan Andoolo.
Selain meningkatkan hasil produksi. Para petani juga mendapatkan pelatihan peningkatan kualitas produk biji kopi hasil panen untuk memenuhi kebutuhan pasar.
Hal itu, diungkapkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Holtikultura dan Perkebunan Yesna Suarni saat membuka acara Pelatihan tersebut di Balai Desa Ataku. Senin,(1/8/2022)
“Selain wilayah landono, desa ataku juga merupakan wilayah pengembangan kopi yang merupakan program unggulan daerah. Olehnya itu, kami menginisiasi kegiatan pelatihan pasca panen untuk meningkatkan mutu hasil panen para petani kopi di kecamatan Andoolo ini”, jelasnya.
Yesna juga mengungkapkan, produksi kopi sangat banyak di daerah lain, pihaknya ingin memiliki kualitas biji kopi dan cita rasa yang khas sehingga hasil dari petani kopi di Konsel tidak hanya dipasarkan di kelas nasional namun sampai pada internasional.
Olehnya, Sambung Yesna, melalui pelatihan peningkatan pengelolaan hasil panen kopi itu, selain menjadi komoditas andalan pihaknya berharap dapat menciptakan sumber daya manusia dalam pengelolaan hasil panen.
“para petani tidak hanya menanam melainkan mampu memahami kebutuhan pasar yang tersedia sehingga produksinya berkelanjutan, agar muara kesejahteraan seperti tagline ‘Desa Maju Konsel Hebat’ dapat tercapai sepenuhnya”. tutupnya.
Sementara itu, Kepala Desa Ataku Alhamsah mengatakan, dengan adanya kegiatan pelatihan pasca panen tersebut dirinya sangat bersyukur dan berterimakasih telah disambut baik oleh Pemda dan DPR dalam hal ini untuk menindaklanjuti program pengembangan kopi di desanya.
“Terimakasih kepada Bapak Bupati H. Surunuddin Dangga, Dinas DTPHP dan Anggota DPRD Dewi Saputri yang terus mengawal serta mendampingi program kopi di desa kami”.
Alhamsah juga membeberkan, komoditas kopi di desanya mulai di kembangkan sejak tahun 2019 lalu dan mulai panen setahun berikutnya sampai pada saat ini, dirinya mengaku dari puluhan hektare garapan petaninya itu, baru seperempat yang sudah menghasilkan dikarenakan waktu tanamnya yang bertahap.
“kopi merupakan komoditas produk andalan kami, 2019 lalu kami mulai menjalankan program ini, 2020 sudah mulai panen sekitar 10 hektare dengan jumlah garapan lahan sekitar 32 hektar”, jelas Kades dua periode itu.
Melalui kegiatan pelatihan tersebut dirinya berharap, desa yang dipimpinnya itu mampu menjadi sentral penghasil kopi yang terbaik di kabupaten. Sehingga dapat mengangkat nama desa dan daerah terutama pada Kopi Robusta yang di programkannya. Dan dapat juga menghasilkan biji kopi yang kwalitas tinggi sehingga muaranya adalah kepercayaan pasar dan kesejahteraan yang bisa menumbuhkan ekonomi warga. tutupnya.
Dari kacamata media ini, sebagai informasi tambahan penyedia pasar komoditas kopi di Konsel baru menggandeng satu pengusaha dengan brand Kopi Tolaki Sulawesi Tenggara.
Diketahui juga dalam kegiatan pelatihan perdana itu, selain Kadis Yesna Suarni beserta jajarannya hadir juga Anggota DPRD Konsel Dewi Saputri serta owner Kopi Tolaki Asri Sappe sebagai pemateri yang melibatkan satu Kelompok Tani Gelombang Jaya Desa Ataku dengan 42 orang peserta pelatihan.(Ed)