News

OJK Sultra Catat Jasa Keuangan di Sultra Alami Kenaikan

Avatar
661
×

OJK Sultra Catat Jasa Keuangan di Sultra Alami Kenaikan

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Kepala OJK Sultra Arjaya Dwi Raya.

KENDARI, SULTRASATU.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, jasa keuangan di Sultra mengalami kenaikan tahun 2023.

Kenaikan itu berdasarkan tingkat inflasi kota di Sultra Year on Year (yoy) atau dari tahun ke tahun sebesar 5,3% pada posisi April 2023. Dengan demikian, industri jasa keuangan di wilayah Sultra relatif menunjukan sedikit kenaikan jika dibandingkan posisi April 2022.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra, Arjaya Dwi Raya mengungkapkan, pada Juni 2023 untuk industri pasar modal, data investor didominasi oleh pelaku investor reksa dana, data menunjukkan jumlah investor pada reksa dana saat ini sebanyak 46.109 rekening atau meningkat 82,60% dibanding posisi April 2022.

“Pada transaksi saham tercatat sebanyak 18.745 rekening. Kepemilikan saham pada April 2023 mengalami penurunan sebesar 20,46% dibanding April 2022 dengan jumlah kepemilikan sebesar 300.486,” ungkapnya, Kamis, 22 Juni 2023.

BACA JUGA:  Kepala Kejati Sultra Resmikan Perumahan Adhyaksa Muna

Dijelaskanya, arus dana pada transaksi saham juga mengalami penurunan dimana saat ini tercatat sebesar 85.253 atau menurun 0,80% dibanding April 2022.

Bingkai Dispar

Bingkai ekoran dikbud bkad scaled

“Kemudian perkembangan sektor perbankan masih mendominasi di wilayah Sultra, dengan total aset dari perbankan sebesar Rp43.984 miliar atau meningkat 6,79% dibanding posisi yang sama tahun sebelumnya, dengan total kredit yang disalurkan sebesar Rp36.259 miliar yang meningkat 8,43% dari tahun sebelumnya,” ujarnya.

Dia menuturkan, untuk dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun sebesar Rp30.887 miliar atau meningkat 7,72% di posisi yang sama tahun sebelumnya. Adapun pada rasio non performing loan (NPL) masih terjaga sebesar 1,88% dan LDR sebesar 116.8%.

“Pada sektor ekonomi pemberian kredit paling besar diberikan pada sektor multiguna, perdagangan besar dan eceran, serta kredit kepada pemilikan rumah tinggal dengan jumlah kredit pada sektor multiguna Rp14.391 miliar,” ucapnya.

Arjaya menambahkan, pada sektor perdagangan besar kredit yang sudah disalurkan sebesar Rp6.780 miilar dan kredit kepada pemilikan rumah sebesar Rp4.029 miliar. Untuk jumlah kredit pada sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat ini tercatat sebesar Rp12.204 miliar yang menurun 26,82% dibanding tahun sebelumnya.

“Sementara untuk kredit restrukturisasi akibat covid saat ini cenderung mengalami penurunan
dengan sebesar Rp4.361 miliar atau menurun 6,28 % dibanding posisi April 2022,” pungkasnya. (SS/MEI)