AdvertorialHeadline NewsPendidikan

Kadis Dikbud Konut Asmadin Beberkan Alasan Pelantikan 126 Kepsek di Penghujung Tahun

Redaksi 01
712
×

Kadis Dikbud Konut Asmadin Beberkan Alasan Pelantikan 126 Kepsek di Penghujung Tahun

Sebarkan artikel ini
Kadis Dikbud Konut Asmadin S.Pd, M.M.

KONAWEUTARA, SULTRASATU.COM- Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe Utara (Konut) Asmadin, S.Pd., MM membeberkan alasan Pemerintah Kabupaten Konut melaksanakan pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat fungsional 126 furu yang diberikan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah dilaksanakan di penghujung tahun 2024.

Menurut Asmadin, pelantikan seyogianya akan dilaksanakan Juli 2024, namun pada saat itu belum ada surat rekomendasi yang dikeluarkan oleh Kemeterian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Gubernur.

“Alhamdulillah, di tanggal 27 Juli 2024 akhirnya surat dari Kemendagri terkait pelantikan keluar. Akan tetapi kembali dibatalkan sesuai arahan pusat dikarenakan akan dilaksanakanya pemilihan kepala daerah (pilkada),” terang Asmadin, Senin (30/12/2024) malam.

Akan arahan dari pusat itu, Asmadin mengaku dirinya diberi perintah oleh pimpinan tertinggi dalam hal ini Bupati agar membatalkan proses pelantikan.

“Saat itu kita batalkan, hingga akhirnya hari ini, Alhamdulillah baru kami bisa laksanakan di penghujung tahun 2024,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Pj Wali Kota Kendari Melantik 12 Pimpinan Tinggi Pratama, Sejumlah Kepala OPD Berganti

“Kenapa kami laksanakan di penghujung 2024, karena rekomendasi itu berlaku di tahun 2024. Sehingga Injury time ini kami harus manfaatkan betul sesuai rekomemdasi itu,” beber Asmadin.

Lebih lanjut, Ketua PGRI Konawe Utara ini juga menjelaskan, bahwa pelatikan yang dilaksanakan sebagai bentuk penyegaran.

Pasalnya, ada beberapa kepala sekolah yang di rolling karena sudah lama, ada yang 10 tahun, 5 tahun, 6 tahun, dan puluhan tahun.

BACA JUGA:  Pleno Perhitungan Suara Hasil Pemilu Tingkat Kabupaten Berjalan, Polres Konut Pastikan Berjalan Tertib

Kemudian, ada juga guru-guru yang di mutasi yang dilakukan berdasarkan data guru untuk melakukan pemerataan sekolah-sekolah terhadap guru.

“Tentu apa yang kita lakukan ini agar bisa berjalan proses pebelajaran yang baik. Karena jujur saja saat ini guru banyak. Disekolah bertumpuk tapi tidak melaksanakan tugas dengan alasan masih ada guru, ” ujarnya.

“Sehingga kami lakukan pemerataan disemua sekolah berdasarkan data guru yang ada,” pungkasnya. (SS/MT)