KENDARI SULTRASATU.COM- Kepala Baperrida Konawe Utara (Konut) Ir La Ode Muhaimin menekan pentingnya Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2025-2029.
Diketahui, kegiatan FGD diselenggarakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Utara (Konut) melalui Badan perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida).
Berlangsung salah satu hotel di Kota Kendari, Kamis (22/8/2024), kegiatan dibuka Sekda Konawe Utara, Safruddin ,S.Pd.M.Pd.
Turut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Pentingnya FGD ini sebagai langkah awal dalam merumuskan arah pembangunan daerah yang berkelanjutan, ” terang Muhaimin saat ditemui di sela-sela kegiatan.
Muhaimin menjelaskan RPJMD merupakan dokumen penting yang akan menjadi pedoman dalam pembangunan lima tahun ke depan.
“Melalui FGD ini, kami berharap dapat menyerap berbagai masukan dari seluruh elemen masyarakat agar RPJMD yang disusun benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat Konawe Utara,” ujarnya.
“Berbagai isu strategis menjadi topik pembahasan, mulai dari pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, penguatan ekonomi daerah, hingga upaya pelestarian lingkungan, ” tambahnya.
Para peserta FGD juga memberikan berbagai rekomendasi untuk memperkuat visi dan misi pembangunan Kabupaten Konawe Utara.
“Rancangan teknokratik RPJMD ini akan menjadi acuan utama dalam penyusunan program kerja daerah yang lebih terarah dan terukur, ” ungkap Muhaimin.
“FGD ini menjadi sangat penting untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil nantinya dapat membawa dampak positif bagi masyarakat luas,” tegasnya.
Kegiatan FGD ini merupakan langkah awal dari rangkaian proses penyusunan RPJMD 2025-2029 yang akan dilanjutkan.
Dengan berbagai tahapan konsultasi publik, penilaian, dan perbaikan sebelum akhirnya ditetapkan menjadi dokumen resmi yang akan diimplementasikan pada periode mendatang.
Pemda Konawe Utara menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan daerah yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis pada kebutuhan nyata masyarakat.(SS/Ed)