Daerah

Beasiswa Konasara: Peluang Emas Generasi Muda Konut Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Redaksi Sultrasatu
1367
×

Beasiswa Konasara: Peluang Emas Generasi Muda Konut Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Sebarkan artikel ini
Ketua Umum Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kecamatan Molawe (HIPPMAMOL KONUT) Yongki Saputra.

KONAWEUTARA, SULTRASATU.COM- Program Beasiswa Konasara merupakan upaya nyata Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Utara (Konut) untuk mengatasi fenomena ketidaksetaraan akses masyarakat terhadap pendidikan di Indonesia khususnya di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Melalui program ini, individu atau keluarga yang membutuhkan dapat mendapatkan dukungan finansial yang sangat dibutuhkan untuk mewujudkan impian mereka dalam meraih pendidikan yang setara dan berkualitas.

Hal ini di buktikan oleh banyak pihak khususnya dikalangan mahasiswa yang turut memberikan dukungan serta apresiasi atas tujuan mulia Pemda Konut dalam memajukan sumber daya manusia (SDM) Konawe Utara.

Ketua Umum Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Kecamatan Molawe (HIPPMAMOL KONUT) Yongki Saputra, mengatakan Program Beasiswa Konasara Pemda Konut merupakan contoh dari komitmen pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Yongki menjelaskan, Kabupaten Konawe Utara saat ini memiliki sebanyak 12,361 penduduknya adalah generasi muda yang berada dibawah umur 20 tahun yang saat ini sedang menjalani proses pendidikan perguruan tinggi.

BACA JUGA:  Bupati Surunuddin Buka Pasar Murah Ramadhan

“Dengan dukungan program Bantuan Biaya pendidikan oleh Pemda, Tentunya Membakar Semangat Generasi muda Konawe Utara untuk mempersiapkan diri menjadi SDM yang unggul serta berdaya saing,” ungkap Yongki.

Penyaluran bantuan Biaya Pendidikan Program Beasiswa Konasara bersumber dari APBD dikemas dengan sistem, mekanisme, dan prosedur yang lengkap dan terus diperbarui guna penyempurnaan keberlangsungan program.

Program Beasiswa Konasara mulai tahun 2024 menyalurkan bantuan dana melalui aplikasi website Konasara Smart secara non tunai melalui rekening Virtual Account siswa demi upaya menjamin tepatnya penggunaan dana bantuan.

Dalam tahap regulasi penyaluran beasiswa melalui aplikasi website Konasara smart mungkin terdengar sangat ideal dan sulit untuk direalisasikan.

Bingkai Dispar

Bingkai ekoran dikbud bkad scaled

Namun, hingga saat ini jumlah mahasiswa pendaftar sudah mencapai 2,231 mahasiswa, dengan total Nominal pengajuan dana bantuan sebesar Rp5,9 Miliar sedangkan Jumlah mahasiswa yang telah di bayarkan 1.521 mahasiswa dengan total jumlah nominal pembayaran sebesar Rp5,3 Miliar.

Yongki juga menghimbau kepada masyarakat khususnya kepada seluruh mahasiswa Konut yang tersebar di seluruh Perguruan Tinggi Indonesia hingga di luar negeri untuk menjadi bagian dari proses pembangunan daerah dengan memanfaatkan dan mendukung program Beasiswa Konasara demi menciptakan generasi muda Konawe Utara yang lebih maju dan berdaya saing.

Selain itu, Yongki juga mengatakan, keberhasilan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Utara (Konut) dalam melakukan tranformasi di sektor pendidikan tidak hanya menjadi capaian Pemda Konut saja.

“Semoga program ini berlaku juga di daerah kabupaten lain di seluruh Sultra, ” imbuhnya.

Ia berharap hal tersebut menjadi dorongan bagi Pemerintah Daerah Kabupaten lain di provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk saling menginspirasi serta berbagi praktik baik dalam penyelenggaraan pendidikan.

Khususnya, dalam menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar kepada semua elemen masyarakat di Sulawesi Tenggara, demi mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).

“Kami menilai, Bantuan Dana Pendidikan tidak hanya untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) tetapi dengan adanya bantuan dana pendidikan diharapkan dapat mengurangi beban pengeluaran orang tua dan mahasiswa yang kurang mampu dalam pemenuhan biaya pendidikan di tengah polemik kenaikan UKT,” terangnya.

Menurutnya, jika program ini berlaku di seluruh daerah di sultra, maka dapat menjadi solusi terhadap fenomena kenaikan UKT serta dapat menghapuskan angka putus sekolah masyarakat Indonesia, khususnya di Provinsi Sulawesi Tenggara Sultra (Sultra). (SS/Ed)