Headline News

Sinergi Pengembangan Ekspor Produk Sultra, Bea Cukai dan LPEI Lakukan Koordinasi

Avatar
935
×

Sinergi Pengembangan Ekspor Produk Sultra, Bea Cukai dan LPEI Lakukan Koordinasi

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Foto bersama Bea Cukai Kendari, Indonesia Eximbank (LPEI), Agen Pelayaran penyedia container ekspor, dan pelaku usaha PT. Citra Alam Sulawesi.

KENDARI, SULTRASATU.COM – Bea cukai Kota Kendari menerima kunjungan kerja Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia Eximbank (LPEI). Kunjungan itu dimaksudkan dalam rangka koordinasi pengembangan ekspor produk di Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (15/5/2023)..

Bertempat di Kantor Bea Cukai Kendari, LPEI mengaku produk-produk Sultra sangat menjanjikan untuk di jajaki ke pasar Internasional.

Perwakilan Pelaku Usaha Binaan Klinik Ekspor Bea Cukai Kendari PT. Citra Alam Sulawesi, Slamet Budiargo mengatakan, dalam pertempuran itu, LPEI mengaku berencana akan melakukan survei untuk pencanangan desa devisa kopi dan kakao di Kabaupaten Kolaka Utara (Kolut).

Sehingga, diperlukan dilakukan koordinasi dengan Bea Cukai Kendari sebagai instansi pemerintah yang memiliki kewenangan di bidang ekspor dan impor.

“Perlunya adanya dukungan penuh dari Bea Cukai untuk bisa mendampingi LPEI dan mengantisipasi pelaku usaha untuk bisa memasarkan produknya ke luar negeri,” kata Slamet Budiargo saat mengikuti koordinasi.

BACA JUGA:  Hadiri Pembukaan STQH ke-XXVII Sultra, Bupati Surunuddin Pinta Kafilah Jaga Kesehatan dan Harumkan Daerah

Selain Pelaku Usaha Binaan Klinik Ekspor Bea Cukai Kendari PT. Citra Alam Sulawesi, dalam koordinasi itu Bea cukai juga mengundang Agen Pelayaran Penyedia Container Ekspor (SINOKOR) untuk memberikan gambaran rantai logistic di Sulawesi Tenggara kepada LPEI.

“Dengan adanya gambaran awal bagaimana rantai logistic yang ada di Sultra, harapannya LPEI dapat menentukan Langkah dan strategi untuk pencanangan desa devisa kedepannya,” harap Slamet Budiargo.

Tidak hanya itu, Slamet Budiargo juga sangat mengharapkan adanya bimbingan dan bantuan dari pemerintah bagi Pengusaha UMKM untuk bisa melakukan ekspor dan impor dengan mudah.

“Karena sebenarnya potensi produk Pertanian Sulawesi Tenggara seperti kopra dan kelapa sangatlah besar untuk bisa bersaing di kancah Internasional,” ujarnya.

Agen pelayaran penyedia container ekspor (Sinokor), Fajar Sadiq mengungkapkan, Bea cukai dan LPEI perlu ada perhatian dari pemerintah terkait pembiayaan dan pengetahuan untuk dapat melakukan ekspor, bagi pelaku usaha UMKM.

“Bea Cukai Kendari selaku Instansi Pemerintah yang memiliki fungsi sebagai Industrial Assistance dan Trade Fasilitator memberikan ruang dan berharap penuh bagi pelaku usaha untuk seluas-luasnya melakukan perdagangan Internasional” kata Fajar Sadiq.

Menurut Fajar, adanya kunjungan kerja dari LPEI dan diskusi dengan agen pelayaran dan pelaku usaha, dapat memberikan kepada LPEI untuk mengembangkan potensi Ekspor produk-produk Sulawesi Tenggara untuk dipasarkan di pasar Internasional.

“Diharapkan kedepannya dapat terjalin Kerjasama yang efektif agar potensi ekspor produk-produk dapat di realisasikan menjadi devisa bagi Sultra,” katanya.

Ia pun menjelaskan, bahwa adanya ekspor dari Sultra yang selama ini tercatat sebagai komoditas dari daerah lain, maka secara otomatis akan benar-benar tercatat dari daerah mana asal komoditas itu yang sesungguhnya yakni dari Sultra.

“Diharapkan ekspor dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena adanya rantai pasok yang pendek sehingga harga yang didapatkan oleh petani akan lebih baik lagi,” bebernya.

Diketahui, dalam pertemuan itu dihadiri ikut dihadiri PT. Citra Alam Sulawesi yang bergerak di bidang produk Kopra dan Agen Pelayaran penyedia container ekspor (Sinokor).(*)