KONAWE UTARA, SULTRASATU.COM – Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi daerah rawan bencana pada Maret hingga Juni 2024. Hal tersebut terungkap saat Rapat Koordinasi Antisipasi Potensi Bencana dalam rangka mewujudkan terselenggaranya Pemilihan umum (Pemilu) 2024 yang aman, lancar dan kondusif di Sultra.
Rapat tersebut berlangsung di Aula Bahteramas kantor gubernur, Kamis (1/2/2024) dan dipimpin Penjabat Gubernur Sultra Komjen Pol (Purn) Andap Budhi Revianto, S.I.K., M.H bersama Bupati Konawe Utara (Konut), Dr. Ir. H. Ruksamin, ST., M. Si., IPU ASEAN Eng dan beberapa bupati di Sultra.
Kemudian Sekda Provinsi Drs. H. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D., Pj Sekda Konut Safruddin, S.Pd.,M.Pd dan sekda beberapa kabupaten, forkompinda provinsi dan kabupaten, ketua KPU provinsi dan kabupaten, ketua Bawaslu provinsi dan ketua Bawaslu kabupaten, juga beberapa instansi terkait.
Menurut pihak BMKG Sultra, potensi bencana yang dimaksud antara lain, curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan banjir, resiko bencana tanah longsor, angin puting beliung dan gempa bumi.
Khusus di Kabupaten Konut potensi gempa bumi masuk kategori rawan. Hal disebabkan Kabupaten Konut berada dalam lempeng Lasusua, berdasarkan data dari Geomap ESDM, indeks Geologi Kabupaten Konut sebesar 112 (masuk kategori rawan gempa bumi).
Untuk diketahui, berdasarkan data EQ Repository BMKG, dari 236 kasus gempa yg terjadi 36 di antaranya terjadi di Pulau Sulawesi atau 15,25 persen. Jadi Kabupaten Konut yang paling berpotensi terdampak gempa.
Oleh karena itu, sangat diperlukan manajemen kesiap siagaan bencana dalam hal ini pemerintah daerah harus berupaya melakukan penguatan manajemen data dan informasi serta pengetahuan tentang bencana kepada masyarakat.
Tidak hanya itu, kapasitas masyarakat terhadap layanan publik informasi kebencanaan harus ditingkatkan. (SS/Ed)