Figur

Penulis Sri Elita Sari Asal Kolaka Luncurkan Dua Buku

Avatar
113
×

Penulis Sri Elita Sari Asal Kolaka Luncurkan Dua Buku

Sebarkan artikel ini

KENDARI, SULTRA SATU.COM – Sri Elita Sari, penulis yang berdomisili di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara meluncurkan dua buku terbarunya pada Sabtu (4/5/2024) sore.

Dua buku yang diluncurkan wanita yang kesehariannya sebagai ibu rumah tangga ini berjudul “Di Antara Ayat dan Duri” serta “Bayangan Cinta yang Terluka”.

Bertempat di Rupa Coffee, Sri Elita Sari meluncurkan sekaligus mendiskusikan bukunya dengan puluhan peserta yang hadir di tempat tersebut.

Diskusi juga dihadiri Peneliti BRIN sekaligus Pegiat Sastra di Sultra, Syaifuddin Gani yang tampil sebagai pembedah dua buku Sri Elita Sari.

BACA JUGA:  Aiptu Supriyanto Dapat Hadiah Sekolah Perwira  Usai Kembalikan Uang Milik Pemudik Rp100 Juta

Sri Elita yang tampil pertama sebagai pembicara menjelaskan proses kreatifnya menulis bukunya hingga mencapai buku ketujuh dan kedelapannya tersebut.

Ia mengaku dalam proses menulis yang mulai kembali ditekuninya dalam lima tahun terakhir melalui berbagai proses.

“Sempat meninggalkan dunia literasi saat menikah karena sibuk dengan urusan keluarga,” terangnya saat proses diskusi.

“Namun saya kembali menekuni dunia kepenulisan saat melihat unggahan teman terkait pelatihan kepenulisan,” tambahnya.

Sejak saat itu ia mengaku kembali mulai menyeriusi dunia menulis dengan mengikuti sejumlah pelatihan.

Bingkai Dispar

Bingkai ekoran dikbud bkad scaled

Dengan aktivitas kesehariannya sebagai ibu rumah tangga, ia menyiapkan waktu khusus untuk menyelesaikan sejumlah tulisannya sampai kemudian menjadi delapan buku.

“Saya punya jadwal tertentu untuk menulis dalam sehari. Saya menulis di pagi hari setelah Dhuha, jam 10 sampai 11. Dalam sehari saya targetkan 500 kata atau sekitar 4 halaman A4,” jelasnya.

Untuk dua bukunya yang baru diluncurkan, ia mengaku mengambil idenya dari pengamatan dan risetnya di tengah masyarakat.

Ia berharap dari buku yang ditulisnya dapat memberikan inspirasi kebaikan bagi pembaca bukunya.

“Saya ingin dapat menginspirasi kebaikan dari apa yang saya tulis,” terangnya.

Syaifuddin Gani yang tampil kedua sebagai oemb dah buku tersebut mengapresiasi karya yang dibuat Sri Elita Sari.

Menurutnya buku yang ditulis tersebut merupakan cerminan realitas sosial yang ditangkap dan dituangkan Sri Elita Sari menjadi karya sastra.

Ia berharap dengan hadirnya buku Sri Elita Sari dapat menginspirasi banyak penulis lain di Sultra, khususnya penulis perempuan.

Acara yang berlangsung sekitar dua jam ini ditutup dengan sesi foto bersama penulis dan peserta. Tak lupa penulis memberikan tanda tangan di buka yang dibeli para peserta.(ss/red)