KENDARI, SULTRASATU.COM – Pemerintah Kota Kendari mendorong penguatan peran perempuan sebagai garda terdepan dalam ketahanan ekonomi lokal melalui Sosialisasi Peningkatan Usaha Ekonomi Perempuan Tahun 2025 yang digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), di Hotel Kubah 9, Kamis (12/6/2025).
Kegiatan ini menghadirkan puluhan pelaku UMKM perempuan dari berbagai kelurahan di Kota Kendari. Mereka mendapat pembekalan pengetahuan, keterampilan, dan strategi usaha yang relevan untuk menghadapi tantangan zaman, termasuk digitalisasi dan persaingan pasar.
Dalam sambutan Sekretaris Daerah Kota Kendari yang dibacakan oleh Asisten II Setda, Nismawati, ditegaskan bahwa perempuan bukan hanya aktor pelengkap dalam ekonomi keluarga, tetapi kini menjadi motor utama penggerak ekonomi mikro hingga menengah.
“UMKM perempuan terbukti tangguh menghadapi krisis dan memiliki peran penting dalam menopang ekonomi rumah tangga bahkan daerah. Kegiatan ini adalah bentuk konkret dukungan kami terhadap ketahanan ekonomi berbasis komunitas perempuan,” ujar Nismawati.
Data dari survei Bank Indonesia mencatat, dari 65,5 juta pelaku UMKM di Indonesia, sekitar 65 persen dimiliki atau dikelola oleh perempuan. Mayoritas dari mereka bergerak di sektor makanan dan minuman, fesyen, serta kerajinan tangan — sektor yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.
“Menariknya, UMKM yang dikelola perempuan cenderung lebih stabil dalam jangka panjang. Ini bukan hanya karena kegigihan, tetapi karena ketepatan dalam manajemen, komitmen, dan daya adaptasi tinggi,” tambahnya.
Pemkot Kendari melihat potensi ini sebagai aset strategis. Oleh karena itu, program peningkatan usaha perempuan tidak hanya menyasar pelatihan teknis semata, tetapi juga mencakup aspek literasi digital, perluasan pasar, akses pembiayaan, hingga penguatan jejaring antar pelaku usaha.
“Pemberdayaan ekonomi perempuan akan menciptakan efek domino: menekan angka kemiskinan, mendorong inklusi keuangan, serta memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan sosial,” jelas Nismawati.
Lebih dari itu, Pemkot Kendari menganggap bahwa memperkuat pelaku UMKM perempuan adalah bagian dari strategi pembangunan berkelanjutan dan upaya nyata mewujudkan kesetaraan gender dalam ruang ekonomi.
Para peserta menyambut baik kegiatan ini. Selain menambah wawasan, forum ini menjadi ruang untuk saling belajar, membangun kolaborasi antar pelaku usaha perempuan, dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan usaha ke depan.
Dengan terus diperkuatnya kapasitas perempuan pelaku usaha, Pemkot Kendari berharap akan lahir lebih banyak pengusaha perempuan yang mandiri, kreatif, dan mampu membuka lapangan kerja baru di tingkat lokal. (ADV)