KONAWE UTARA, SULTRASATU .COM– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar rapat teknis bersama sejumlah instansi dan lembaga dalam rangka memperkuat kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, khususnya di wilayah Desa Sambandete.
Rapat ini difokuskan pada penanganan dan antisipasi kecelakaan akibat banjir arus deras di ruas Trans Sulawesi, dimana masyarakat masih bergantung pada alat transportasi air tradisional, yakni rakit pincara.
Bertempat di Aula Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konut, rapat dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Konut, Dr. Safruddin, S.Pd., M.Si., mewakili Bupati Konut H. Ikbar, S.H., M.H.
Hadir pula perwakilan Dandim 1430/Konut, perwakilan Kapolres Konut, Danpos AL, Kapolsek Asera, Kepala BPBD Konut, serta jajaran Tim Siaga Darurat Bencana Kabupaten Konawe Utara tahun 2025.
Tim Terpadu yang terlibat dalam rapat ini terdiri dari 15 instansi dan organisasi, termasuk unsur pemerintah, TNI/Polri, organisasi masyarakat, serta media. Adapun lembaga-lembaga yang tergabung di antaranya:
Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Inspektorat, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Satpol PP, Dinas Sosial, Bagian Hukum, Camat Oheo, Lurah Linomoiyo, Kepala Desa Sambandete, Forum Pengurangan Risiko Bencana, ORARI, Pramuka, dan unsur media.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya strategis Pemkab Konut untuk memperkuat sinergi antar instansi dalam menghadapi situasi darurat, sekaligus memastikan keselamatan masyarakat Desa Sambandete yang selama ini masih mengandalkan rakit pincara untuk menyeberang.
Rapat ini diharapkan melahirkan keputusan teknis yang konkret demi menekan risiko kecelakaan dan mendorong penggunaan transportasi air yang lebih aman dan terkoordinasi. (Ed)