KONAWE SELATAN, SULTRASATU. COM – Pemerintah Desa (Pemdes) Tambosupa Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) mulai melakukan persiapan jelang perlombaan desa tingkat nasional pada September 2022 mendatang.
Seperti diketahui Desa Tambosupa Kecamatan Moramo menjadi perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) pada lomba desa tingkat nasional usai pada lomba tingkat desa dan kelurahan tahun 2020-2021, Desa Tambosupa menjadi juara kategori desa cepat berkembang dan memiliki profil desa kategori Swakarya dengan nilai 464.
Kepala Desa Tambosupa Kastiwa, Senin (29/8/2022) mengatakan, untuk mengikuti lomba desa tingkat nasional, pihaknya mulai melakukan latihan cara memaparkan materi yang dibimbing langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Konsel.
“Jadi Alhamdulillah, kemarin kita sudah mulai latihan-latihan. Latihan itu yang bimbing kita langsung Kepala PMD. Jadi masih harus latihan lagi untuk di memantapkan laporan kita disana,” kata Kastiwa.
Kastiwa mengungkapkan, materi yang akan disampaikan pada lomba desa tingkat nasional nanti, adalah terkait potensi apa saja yang ada di desanya. Utamanya bidang pertanian yang memang hampir 90% masyarakat Tambosupa adalah berprofesi sebagai petani.
“Kalau saya bicara potensi desa itu banyak, utamanya bidang pertanian, perkebunan, peternakan, kelapa, jambu mete, kelapa sawit juga ada di desa kami. Itulah yang akan kita paparkan ke pusat,” jelasnya.
“Makanya kita terus lakukan persiapan, supaya apa yang kita paparkan bisa berjalan baik. Karena, setelah lomba usai, tim penilai dari pusat akan turun ke desa kami untuk melihat apakah yang kami paparkan selama lomba benar adanya atau tidak,” tambahnya.
Saat diwawancara, Kades Kastiwa mengaku bersyukur, karena desanya bisa mewakili Sultra di tingkat nasional. Apalagi, kesuksesan tersebut tidak terlepas dari kerja sama antara pemerintah desa dan masyarakat.
“Pemerintah desa dan masyarakat tidak terpisahkan sehingga desa ini bisa berkembang dan maju dari awal sampai sekarang. Pemerintah desa tidak bisa bekerja tanpa dorongan masyarakat,” tutup Kastiwa. (MEI)