KENDARI, SULTRASATU.COM – Dalam rangka meningkatkan pendidikan numerasi di daerah, Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat (Mubar) Sulawesi Tenggara (Sultra), DR. Barhi gandeng Yayasan Teknologi Indonesia Jaya.
Diketahui Yayasan Teknologi Indonesia Jaya dipimpin oleh Profesor Yohanes Surya yang merupakan penemu metode berhitung cepat yang dikenal dengan nama metode Gampang, Asyik dan Menyenangkan (Gasing).
Yayasan yang berkedudukan di One Pacific Place Jakarta ini telah dipercaya oleh beberapa daerah di Indonesia dalam hal melatih guru dan siswa untuk berhitung cepat. Pelajaran berhitung yang kerap menjadi momok diramu menjadi pelajaran yang gampang, asyik dan menyenangkan.
Pj Bupati Mubar, Bahri mengatakan bahwa setelah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menerbitkan surat edaran nomor Nomor 400.1.7/2097/SJ tanggal 6 April 2023 tentang percepatan capaian pendidikan numerasi sekolah dasar di daerah dirinya langsung bergerak cepat. Ia bekerja sama dengan Yayasan Teknologi Indonesia Jaya.
Kerjasama tersebut termaktub dalam Nota Kesepakatan bernomor 01/MOU/YS/YTIJ/VI/2023. Pendandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) berlangsung di The Duck King Jakarta pada, Kamis (1/6/2023). “Pada dasarnya kita serius untuk meningkatkan pendidikan, terkhusus di Mubar,” jelasnya saat ditemui di Kendari, Jumat (2/6/2023).
Targetnya dengan MoU ini adalah memastikan bahwa angka literasi dan numerasi di daerah yang dipimpinnya meningkat. Seperti diketahui selama dua tahun wabah covid terjadi pembelajaran daring sehingga nilai numerasi menurun. “Target kita hari ini meningkatkan nilai literasi numerasi,” tandasnya.
Sementara itu, Prof Yohanes Surya menjelaskan ini adalah program yang didorong oleh Kemendagri karena angka numerasi rendah, sehingga pihaknya menyiapkan guru-guru dan melaksanakan pelatihan kemudian guru-guru tersebut akan disebar di seluruh kabupaten. “Kita gelar pelatihan hanya satu kali dan setelah itu program numerasi ini akan dilaksanakan dan dikembangkan oleh kabupaten,” jelasnya.
Dan program ini tambahnya sejak 20 tahun lalu sudah ada, tetapi baru dua tahun terakhir ini diselenggarakan karena didorong oleh Menko Maritim dan investasi. “Sebelumnya kami mengadakan pelatihan di Kabupaten Toba dan sekitarnya. Lalu setelah berhasil, Presiden mengumumkan kepada kepala daerah seluruh Indonesia ikut dalam program peningkatan numerasi ini,” tutupnya.
Tambahan informasi, Numerasi adalah kemampuan untuk menerapkan konsep bilangan dan keterampilan berhitung dalam kehidupan sehari-hari dan menginterpretasikan informasi kuantitatif yang ada di sekitar. Kemampuan ini dibuktikan dengan adanya rasa nyaman terhadap bilangan dan kepandaian dalam mengaplikasikan keterampilan matematika. (SS/dam)