Daerah

Dispersipda Konsel Raih Penghargaan Terbaik Perpustakaan Berbasis Inklusi se Sultra

Avatar
1712
×

Dispersipda Konsel Raih Penghargaan Terbaik Perpustakaan Berbasis Inklusi se Sultra

Sebarkan artikel ini
Ketgam: Dispersipda Konsel saat menerima piagam penghargaan

KONAWE SELATAN, SULTRASATU.COM – Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (Dispersipda) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) raih penghargaan terbaik satu dalam pelaksanaan implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, se Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Piagam penghargaan diserahkan oleh perwakilan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI di acara peer learning meeting (PLM) Sultra di salah satu hotel di Kota Kendari, Rabu (3/8/2022).

Penanggungjawab program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di Konsel, Hj Asni mengatakan selain terbaik 1 tingkat provinsi, Konsel juga sementara berada di posisi ke 2 tingkat nasional mewakili Provinsi Sultra, yang penilaiannya akan berakhir Desember dan penghargaannya akan diserahkan pada saat pengumuman di jakarta.

Ketgam: Piagam penghargaan dalam pelaksanaan implementasi program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial se Sultra

“Sejak tanggal 23 juli lalu Dipersipda Konsel berada pada rangking 2 dalam pelibatan masyarakat. Semoga bulan Desember nanti Konsel bisa naik di posisi 1,” harap Hj Asni yang juga Pustakawan Ahli Madya Dinas Perpustakaan Konsel.

Lebih lanjut, Asni menjelaskan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial adalah program yg diluncurkan Perpusnas RI dalam mengembangkan literasi untuk kesejahteraan masyarakat.

“Olehnya itu, pihak kami melakukan tahap sosialisasi perpustakaan Daerah. Itu dilakukan guna menentukan berapa desa di Konsel yang akan menjadi lokasi penerima manfaat dari program tersebut,” bebernya.

Adapun indikator pada penilaian tersebut, rinci Asni, yakni perpustakaan terbanyak poin kegiatan pelibatan masyarakat, advokasi, kerjasama, peningkatan layanan dan publikasi dalam pelibatan masyarakat melalui pelatihan, dan penyuluhan dan bimbingan.

“Advokasi itu antara lain pembuatan peraturan bupati (perbup) tentang transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial di Konsel, MOU dinas terkait, kerjasama dengan ketua tim penggerak PKK, serta menjadi narasumber dalam penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Stunting,” terang Asni.

Adapun sasaran dalam pelibatan masyarakat melalui pelatihan, yakni masyarakat umum, pelajar paud/TK, dan siswa Sekolah Dasar (SD), SMP, dan SMA.

“Jenis pelatihannya itu seperti pembuatan abin ikan tuna, abin ikan pari, pembuatan keripik pisang, keripik singkong, stik daun kelor, stik keju bawang, stik labu, pembuatan kopi bubuk, pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi kesek kaki, pemanfaatan limbah sekam menjadi pupuk, dan tanaman hias,” tutupnya (PR)