KONAWE SELATAN, SULTRASATU. COM – CV Setiawan Mitra Konstruksi yang mengerjakan proyek pembangunan Pasar Moderen Andoolo Utama, Kecamatan Buke Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), membantah tudingan Konsorsium Lembaga Pemerhati Pembangunan (KLPP) Konsel yang menyebut pembangunan pasar dilakukan secara abal-abal.
Bantahan itu disampaikan rekanan CV Setiawan Mitra Konstruksi Suardin, yang menilai, bahwa pihaknya telah mengerjakan proyek tersebut dengan sebaik-baiknya.
“Kami sudah mengerjakan proyek tersebut dengan sebaik-baiknya sesuai ketentuan yang tertuang dalam kontrak, jadi kalau ada yang bilang kami asal-asalan dalam mengerjakan proyek tersebut tentu saya bantah,” tegas Suardin, Selasa (2/8).
Atas tuduhan itu, Suardin pun meminta pihak KLPP untuk lebih objektif dalam menilai pekerjaan yang dilakukannya. Bahkan, Suardin mengajak Instansi terkait serta pemerintah setempat untuk sama -sama melihat bagaimana progres pengerjaan pembangunan pasar tersebut.
“Tentu saya berharap kepada teman-teman KLPP agar lebih objektif dalam menilai. Sebab kami tidak mungkin berkerja asal-asalan, karena pekerjaan ini sudah jelas diawasi dengan ketat,” ujarnya.
” Pengawasan itu bukan hanya dari pihak direksi, konsultan, ataupun PPK dari instasi terkait. Akan tetapi, kami juga di awasi oleh pemerintah setempat serta Asosiasi pengurus pasar bahkan hingga teman-teman LSM,” tambah Suardin.
Terpisah, Ketua Asosiasi Pasar Imron Fauzi, mengaku pengerjaan proyek pasar Andoolo utama sudah dikerjakan dengan baik dan sesuai prosedur. Sebab, sejak awal mula akan dikerjakan pihaknya intens melakukan pengawasan setiap item pekerjaan.
” Tidak ada yang salah dengan pekerjaan itu, semua dikerjakan dengan baik. Kami jelas tidak akan tinggal diam jika proyek itu dikerja asal-asalan, sebab bangunan itu nantinya untuk kami juga. Sebagian anggota asosiasi tinggalnya di pasar secara otomatis kami awasi setiap hari,” bebernya.
Lebih lanjut, Imron menyarankan, agar pihak yang mengkritik terhadap progres pengerjaan proyek itu, mestinya dila oleh orang-orang yang punya kompetensi di bidang itu, atau memang paham betul tentang teknis bangunan.
” Menurut saya, baiknya teman lembaga jika ingin melakukan investigasi harusnya didampingi oleh orang yang memang paham betul bidang itu, kemudian jika menurutnya ada yang dianggap tidak sesuai mungkin bisa ditanyakan dulu ke pelaksana proyek atau konsultan,” imbuhnya.
Sebelumnya, KLPP konsel mengkritik beberapa item pekerjaan yang diduga dikerja asal-asalan yakni pada item pengerjaan besi, kemudian para pekerja tidak dibekali alat kesehatan dan keselamatan kerja. Serta tidak adanya pemberdayaan tenaga kerja lokal. (cr1)