sultrasatu
NasionalNews

Tampil di Seminar Nasional, Ruksamin Paparkan Potensi Gamal Sebagai Energi Baru Terbarukan 

Redaksi Sultrasatu
557
×

Tampil di Seminar Nasional, Ruksamin Paparkan Potensi Gamal Sebagai Energi Baru Terbarukan 

Sebarkan artikel ini
Ruksamin saat memaparkan potensi Gamal sebagai energi baru terbarukan di Seminar Nasional. 

KENDARI, SULTRASATU.COM- Kapasitas Ruksamin tak perlu diragukan. Mantan Bupati Konawe Utara (Konut) dua periode ini tampil memukau pada seminar nasional dengan tema Kajian Strategi Energi dan Hilirisasi dalam Mendukung Pembangunan Nasional di Hotel Claro Kendari, Selasa (20/5).

Ruksamin mampu mengupas tuntas potensi pohon gamal sebagai energi baru terbarukan. Konsep Presidium Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sulawesi Tenggara (Sultra) ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo yang tertuang dalam Asta Cita.

       hut sultra

Ruksamin ingin mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau dan ekonomi biru. Di sisi lain, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.

BACA JUGA:  Bertahun-tahun Tak Diaspal, Masyarakat Desa Duriaasi Konawe Tanam Pisang di Tengah Jalan

“Pohon gamal adalah energi baru terbarukan yang bisa dijadikan bahan bakar industri untuk menggantikan bahan bakar fosil,” papar Ruksamin pada seminar nasional di Hotel Claro Kendari.

Menurutnya, pohon gamal memiliki potensi besar sebagai bahan bakar industri, khususnya sebagai bahan baku biomassa untuk pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTB) dan co-firing PLTU. Pohon ini dapat diolah menjadi wood pellet atau woodchips.

“Pohon gamal dapat diolah menjadi wood pellet atau woodchips, yang merupakan bahan bakar biomassa yang dapat digunakan di berbagai industri,” ujar Ruksamin.

Penggunaan biomassa gamal sebagai bahan bakar merupakan upaya untuk mengembangkan energi terbarukan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Hal ini juga sejalan dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa.

BACA JUGA:  Salurkan BLT-DD ke 27 Keluarga Penerima Manfaat, Kades Wonua Jaya Harap dapat Mengurangi Beban Ekonomi

“Jadi ini bukan hal baru, tetapi pemerintah sudah mengundang-undangkan terkait dengan energi biomassa tersebut,” jelas Ruksamin.

Penggunaan Biomassa akan menjawab tantangan dunia terkait perubahan iklim akibat pemanasan global. Tak hanya itu, melalui budidaya pohon gamal akan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.

“Kita menanam gamal, lingkungan jadi hijau, dan juga masyarakat memperoleh manfaat ekonomi. Dan budidaya gamal ini nyaris tak membutuhkan perawatan khusus, karena mudah tumbuh dan tahan terhadap hama. Asal batangnya tersentuh tanah, pasti tumbuh,” urai Ruksamin.

BACA JUGA:  Momen Hari Lahir Pancasila, Pemkab Konawe Utara Serahkan SK Kepada 63 CPNS Formasi 2024

Presiden Komisaris PT Sepium Energi Selaras ini menargetkan, bulan Agustus 2025 ia akan memulai membangun pabrik pengolah pohon gamal di Sulawesi Tenggara.

“Insya Allah bulan Agustus 2025 kita sudah mulai pembangunan pabriknya. Mesin pengolah batang gamal, kita datangkan langsung dari China,” pungkasnya.

Dalam Seminar Nasional tersebut, turut dihadiri Tenaga Ahli Kementrian ESDM RI Irwanuddin H.I Kulla, Tenaga Ahli Nuklir Kementrian ESDM RI Dr.Ir. Musri, M.T, Perwakilan PT Celebes Prof. Yuang Shang, Sekda Pemprov Sultra Asrun Lio, Kadin Sultra, DPP APNI dan lain-lain. (SS/ED)