AdvertorialDaerahNewsPemerintahan

Peringati Hari Santri 2025, Asisten III Wakili Bupati Konut Bacakan Amanat Menag RI: Santri Harus Jadi Pelaku Sejarah Baru

Redaksi Sultrasatu
1099
×

Peringati Hari Santri 2025, Asisten III Wakili Bupati Konut Bacakan Amanat Menag RI: Santri Harus Jadi Pelaku Sejarah Baru

Sebarkan artikel ini
Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Drs. La Ondjo, M.Si, yang mewakili Bupati Konawe Utara, H. Ikbar, SH., MH, bertindak sebagai pembina upacara sekaligus membacakan amanat Menteri Agama Republik Indonesia, di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe Utara, Rabu (22/10/2025).

KONAWE UTARA, SULTRASATU.COM – Semangat nasionalisme dan religius menyatu dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe Utara, Rabu (22/10/2025).

Pada kegiatan tersebut, Bupati Konawe Utara, H. Ikbar, SH., MH, diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Drs. La Ondjo, M.Si, yang bertindak sebagai pembina upacara sekaligus membacakan amanat Menteri Agama Republik Indonesia.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut perwakilan dari Kodim 1430/Konawe Utara, jajaran Kantor Departemen Agama (Kandepag), serta Kabag Kesra Setda Konut. Suasana berlangsung khidmat, penuh rasa syukur dan kebanggaan terhadap kiprah santri sebagai penjaga moral bangsa.

Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah, Drs. La Ondjo, M.Si, bersama perwakilan dari Kodim 1430/Konawe Utara, jajaran Kantor Departemen Agama (Kandepag), serta Kabag Kesra Setda Konut, saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe Utara, Rabu (22/10/2025).

Resolusi Jihad: Semangat Abadi Santri untuk Negeri

BACA JUGA:  Bupati Konawe Utara Resmi Buka Wonua Oheo Camping Festival 2025 di Pantai Taipa

Dalam amanat Menteri Agama yang dibacakan La Ondjo, disampaikan bahwa penetapan 22 Oktober sebagai Hari Santri berawal dari Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari tahun 1945, sebuah seruan yang menggerakkan umat untuk berjihad mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Resolusi Jihad inilah yang membakar semangat perlawanan rakyat Indonesia. Tanpa rasa takut, para santri, pemuda, orang tua, hingga perempuan bersatu melawan penjajah. Dari semangat itulah lahir peristiwa heroik 10 November 1945 yang kini kita kenang sebagai Hari Pahlawan,” ujar La Ondjo membacakan amanat tersebut.

Ia menegaskan, momentum Hari Santri hendaknya dijadikan ajang refleksi untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan dengan terus berbuat baik dan berkontribusi bagi kemaslahatan bangsa.

Satu Dekade Hari Santri: Dari Pesantren untuk Dunia

Tahun 2025 menandai 10 tahun peringatan Hari Santri sejak ditetapkan pemerintah pada 2015. Tema yang diusung tahun ini, “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia,” dinilai sangat relevan dengan peran santri di era modern.

“Dari rahim pesantren lahir para pejuang kemerdekaan, tokoh bangsa, hingga pemikir dunia. Kini, banyak santri yang berkiprah di level internasional, membawa nama baik Indonesia,” terang La Ondjo.

Menurutnya, santri masa kini tak boleh hanya fokus pada kajian kitab kuning, tetapi juga harus menguasai sains, teknologi, dan bahasa global. Dunia digital harus menjadi ladang dakwah baru yang membawa nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamin.

Pengakuan Negara dan Program Nyata untuk Pesantren

Dalam amanat itu pula disebutkan, negara kini memberikan pengakuan penuh terhadap pesantren melalui Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren serta Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren yang mengatur tentang Dana Abadi Pesantren.

“Bahkan di berbagai daerah, pemerintah daerah telah menerbitkan Perda Pesantren sebagai bentuk dukungan nyata terhadap keberlanjutan pesantren di tingkat lokal,” ujarnya.

Lebih jauh, pemerintah juga melibatkan pesantren dalam berbagai program nasional, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Cek Kesehatan Gratis (CKG).

“Program ini merupakan sejarah baru, karena untuk pertama kalinya santri mendapatkan pemeriksaan kesehatan massal dan asupan gizi bergizi secara berkelanjutan. Gizi yang baik akan melahirkan santri cerdas dan berdaya saing,” tegasnya.

Semangat nasionalisme dan religius menyatu dalam peringatan Hari Santri Nasional 2025 yang digelar di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Konawe Utara, Rabu (22/10/2025).

Santri Sebagai Pilar Peradaban dan Penjaga Akhlak Bangsa

Menutup amanatnya, La Ondjo menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh santri di tanah air.

“Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Rawat tradisi pesantren, tetapi juga rangkul inovasi zaman. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik, dunia kerja, hingga ke ranah internasional,” katanya.

Ia juga menegaskan, masa depan Indonesia ada di tangan para santri.

“Barang siapa menanam ilmu, maka ia menanam masa depan. Karena dari tangan para santrilah, sejarah baru bangsa ini akan ditulis,” tutupnya.

 

(Advertorial Kerja Sama Pemkab Konawe Utara dan Redaksi SultraSatu.com)

 

WhatsApp Follow WhatsApp Channel SULTRASATU.COM untuk update berita terbaru setiap hari Follow