KONAWEUTARA, SULTRASATU.COM- Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Konawe Utara (Konut) segera menyikapi terkait musibah yang terjadi di Pantai Taipa, meninggalnya dua wisatawan yang terset arus dan tenggelam pada Senin (17/18/2024) lalu.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Konawe Utara (Konut) Ir Riyas Aritman SP MSi menuturkan pada dasarnya, kejadian atau musibah ini setiap tahun hampir sering terjadi.
Dibawah pimpinan, Bupati Konawe Utara Dr. Ir. H. Ruksamin, S.T, M.Si IPU ASEAN Eng dan Wakil Bupati H. Abuhaera S.Sos, M.Si, terus melakukan langkah-langkah antisipasi agar meminimalisir kejadian tersebut.
Bahkan, Bupati Ruksamin selalu mengimbau pengunjung yang datang ke Pantai Taipa untuk selalu mematuhi peringatan-peringatan yang telah terpasang.
Ini bertujuan demi keselamatan para pengunjung sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Dengan kejadian saat ini, tentu kami dari Dinas Pariwisata melakukan evaluasi terkait dengan memaksimalkan pengawasan, termasuk pengelolaan, mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan. Seperti musibah menelan korban jiwa,” ujar Riyas Aritman.
Sebelum kejadian, Riya Aritman mengatakan pihaknya sudah melakukan himbauan melalui tulisan, seperti baliho yang dipasang sepanjang Pantai Taipa mulai dari ujung hingga tengah.
Ia bilang itu himbauan bagi para pengunjung dipersilahkan mandi, tapi mengutamakan keselamatan.
“Termasuk himbauan jarak aman, itu juga masih berdiri kokoh (terpasang). Termasuk juga kami memasang batas aman berenang, berupa bendera dipasang di laut, ” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Riya Aritman, pihaknya juga memasang alat pengeras suara di menara sekitar pantai untuk menghimbau pengunjung tetap menjaga keselamatan.
Bahkan, kata Riya Aritman, himbauan ke pengunjung pantai itu juga sudah dilakukan oleh petugas secara langsung ke pengunjung dengan cara berkeliling.
“Kami sudah siapkan penjaga pantai dua orang. Tetapi kemarin kami fokus di dekat tanjung, ternyata kejadiannya kemarin di luar tanjung, ” ujarnya.
“Tentu dengan kejadian ini, kami sangat prihatin dan akan lebih memaksimalkan kegiatan kami di Pantai Taipa supaya tidak terjadi lagi, ” ucapnya.
“Jadi langkah-langkah yang kami ambil lagi akan mengevaluasi semua yang ada. Termasuk personel, sarana dan prasarana keselamatan. Itu juga akan kami evaluasi dan maksimalkan, ” tambahnya.
Lebih lanjut Riya Aritman mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan SAR, Polsek setempat untuk selain memasang himbauan dalam bentuk baliho dan dalam bentuk penyampaian melalui pengeras suara.
“Kami juga nanti pada pos penjagaan PAD, pas dilewati kami akan pasang disitu pengeras suara untuk senantiasa mengingatkan pengunjung yang masuk untuk menjaga keselamatan, ” ungkapnya.
“Kami juga akan menambah penjaga pantai. Karena jika hanya dua tidak cukup, karena panjangnya garis Pantai Taipa sekitar 5 Km, jika dua orang tidak maksimal, itu akan kita evaluasi, menyiapkan penjaga 4 atau 5 orang. Termasuk dengan fasilitas keselamatannya, ” bebernya.
Selain langkah-langkah tersebut, Riya Aritman mengatakan, pihaknya mencangkan para pengunjung di Pantai Taipa masuk dalam asuransi.
Menurutnya, asuransi bagi para pengunjung tempat wisata sudah diterapkan di Pulau Bokori sehingga pihaknya akan mengkoordinasikan diterapkan di Pantai Taipa.
“Jadi jika pengunjung masuk, bayar retribusi sudah ingklut nanti dengan asuransi. Ini kami akan coba, rancang dan terapkan di Pantai Taipa, ” terangnya.
Lebih lanjut Riya Aritman mengatakan, keselamatan bagi para pengunjung tidak lepas dari kesadaran para pengunjung itu sendiri.
Olehnya itu, ia mengimbau bagi para pengunjung untuk meningkatkan kesadaran, keselamatan itu hal yang utama.
“Setiap pengunjung juga harus meningkatkan kesadaran, pengelola jika menyampaikan himbauan tidak boleh diabaikan. Karena itu semua demi keselamatan jiwanya,” pungkasnya. (SS/Ed)