(ADVERTORIAL)
KONAWE UTARA, SULTRASATU.COM – Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut), dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tengah bersiap meluncurkan SPP gratis kepada mahasiswa asli Daerah Konut.
Hal tersebut disampaikan Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Konut, Asmadin S,.S.Pd MM saat ditemui di ruangannya, Kamis, 22 Juni 2023.
Menurutnya, saat ini Pemerintah Kabupaten Konut terus melakukan terobosan terkait penyaluran beasiswa dan juga penggratisan SPP bagi para mahasiswa yang berasal dari Kabupaten konawe Utara yang masuk dalam program beasiswa Konasara.
Dimana, mahasiswa calon penerima bantuan, sebelumnya sudah di data melalui pihak desa ataupun kelurahan yang kemudian divalidasi oleh kordinator wilayah.
“Dari data ini kemudian pihak dinas melakukan kerjasama dengan pihak universitas tempat dimana mahasiswa peserta didik terdaftar berdasarkan keabsahan nama, keaktifan mahasiswa, dan juga indeks prestasi mahasiswa,” kata Asmadin.
Menurutnya, proses validasi yang dilakukan, untuk meminimalisir kesalahan data penerima. Pasalnya, terhitung Juli tahun 2023, Pemda Konut melalu Dinas Pendidikan akan mulai melakukan penggratisan SPP.
“Bagi mahasiswa daerah yang ikut dalam program beasiswa Konasara, harus terdaftar aktiv dalam kegiatan perkuliahan dan juga memiliki IPK minimal 2,50,” ungkap Asmadin.
Lebih lanjut, Asmadin menjelaskan, program penggratisan SPP oleh Pemda Konut sudah melakukan kerjasama dengan 101 Universitas se-Indonesia. Di mana 53 Universitas dari Sultra.
“101 lebih universitas telah menjalin kerja sama dalam program penggratisan SPP terhadap mahasiswa asal Konut yang merupakan peserta program beasiswa Konasara, 53 Universitas berada di Sultra,” jelas Asmadin.
Menurutnya, program penggratisan SPP Konasara merupakan program yang telah dicanangkan secara langsung oleh Pemda Konut untuk peningkatan mutu peserta didik dengan bantuan pembiayaan.
Dalam kesempatan itu, Asmadin mestikan penundaan penyaluran beasiswa terhadap 18 orang mahasiswa Konut yang dituding sebagai bentuk kegagalan program, murni karna kesalahan rekening para mahasiswa.
“Akan kesalahan tersebut, sehingga dibutuhkan pembauran rekening yang berbuntut pada pengalihan tahun pembayaran, sebab dana mereka masih tersimpan dan siap ditransfer oleh pihak bank yang telah menjalani kerja sama dengan Pemda Konut,” tutup Asmadin. (SS/Eko)
