Oleh: Edison, Tokoh Pemuda Kota Kendari
Sebagai pemuda yang peduli dengan masa depan Sulawesi Tenggara, saya baru-baru ini berkesempatan mengunjungi Kota Baubau.
Perjalanan ini bukan sekadar wisata, melainkan refleksi mendalam tentang potensi dan tantangan yang dihadapi daerah ini.
Pengalaman tersebut semakin menguatkan keyakinan saya bahwa pembangunan Sultra harus dimulai dari pinggiran, dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal.
Di Baubau, saya menyaksikan semangat juang para pemuda dalam membangun daerahnya.
Mereka memiliki ide-ide kreatif dan inovatif untuk memajukan potensi lokal, seperti [Sebutkan contoh potensi lokal Baubau, misal: sektor perikanan, pariwisata, UMKM].
Namun, mereka juga menghadapi kendala dalam mengakses sumber daya dan peluang, seperti [Sebutkan contoh kendala, misal: infrastruktur, akses modal, pelatihan].
Kunjungan ini mengingatkan saya pada debat publik calon gubernur dan wakil gubernur Sultra beberapa waktu lalu.
Saya terkesan dengan visi dan misi para calon yang berfokus pada pembangunan infrastruktur dan ekonomi.
Namun, saya berharap visi tersebut tidak hanya terpaku pada pembangunan di kota-kota besar, melainkan juga merangkul daerah-daerah terpencil seperti Baubau.
Pembangunan Sultra haruslah inklusif, melibatkan semua lapisan masyarakat, dan tidak meninggalkan siapa pun di belakang.
Pemuda di Baubau, dan di daerah-daerah lainnya, memiliki potensi luar biasa untuk menjadi agen perubahan dan penggerak pembangunan.
Oleh karena itu, saya mendorong para calon gubernur dan wakil gubernur Sultra untuk:
– Memberikan perhatian khusus pada pengembangan ekonomi lokal di daerah-daerah terpencil.
– Mempermudah akses terhadap sumber daya dan peluang bagi para pemuda di daerah.
– Membangun infrastruktur yang memadai untuk mendukung pengembangan ekonomi dan sosial di daerah.
– Memberikan pelatihan dan pendampingan bagi para pemuda untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan mereka.
Sultra memiliki potensi besar untuk menjadi daerah yang maju dan sejahtera. Namun, hal itu tidak akan terwujud tanpa komitmen kuat dari para pemimpin untuk membangun Sultra dari pinggiran.
“Saya yakin, dengan dukungan dan perhatian yang tepat, para pemuda di Baubau dan di seluruh Sultra dapat menjadi motor penggerak pembangunan yang berkelanjutan,” pungkasnya.(*)