AdvertorialDaerah

Produksi Ribuan Ton Pertahun, Konawe Utara Jadi Sentra Komoditi Jagung Penyangga Sektor Pertanian di Sultra

Redaksi 01
988
×

Produksi Ribuan Ton Pertahun, Konawe Utara Jadi Sentra Komoditi Jagung Penyangga Sektor Pertanian di Sultra

Sebarkan artikel ini
Konawe Utara jadi sentra komoditi jagung penyangga sektor pertanian di Sultra. 

KONAWEUTARA, SULTRASATU.COM- Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Utara (Konut) dikepemimpinan Bupati H Ruksamin berhasil menggenjot ketahanan pangan melalui program pengembangan jagung hibrida dicetus dan dimasifkan Menteri Pertanian RI di seluruh daerah di Indonesia, khususnya wilayah yang berpotensi.

Program jagung hibrida Kementerian Pertanian ini, bertujuan untuk meningkatkan produksi jagung nasional dan mewujudkan ketahanan pangan.

Program ketahanan pangan menopang ekonomi masyarakat.

Pemda Konut mewujudkan dan menjadi sentra komoditi jagung penyangga sektor pertanian di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepemimpinan Bupati Konut H Ruksamin berhasil genjot produksi jagung yang menjadi salah satu komoditi pangan utama selain padi, kacang tanah dan kedelai dalam rangka ketahanan pangan daerah yang telah menghasilkan ribuan ton jagung pertahunnya.

BACA JUGA:  Dukung Kebijakan Merdeka Belajar, Pemkab Konut Terima Penghargaan dari BPMP Sultra

Program ketahanan pangan ini salah satunya dilakukan oleh kelompok tani Mokoau berada di Desa Landiwo, Kecamatan Landawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut).

Mendukung, program ketahanan pangan tersebut, Pemda Utara juga memprogramkan dukungan sarana dan prasarana produksi.

Mulai dari bantuan gratis pupuk, benih unggul, mesin pertanian serta alat perpompaan pertanian.

Bingkai Dispar

Bingkai ekoran dikbud bkad scaled

Kepala Dinas Tanaman Pangan Dan Peternakan Ir. H. Sadeli T., M.Si melalui Sekertaris Dinas Alham Kurniawan, SP., MM, mengatakan program jagung di Kabupaten Konawe Utara sejak Bupati H Ruksamin tahun 2016 sampai sekarang masuk tahun 2024.

Kata Alham, program ini masih menjadi program unggulan bagi petani.

“Hal ini juga termasuk sinergitas program pusat dan daerah disektor pertanian, ” terangnya.

Menurutnya, program pengembangan jagung hibrida di Konawe Utara sudah banyak dirasakan oleh masyarakat Konawe Utara.

Salah satunya yakni merupakan mata pencaharian utama masyarakat tani.

“Hasil yang diperoleh dalam setiap kali panen bisa sampai 6 ton/Ha, atau pendapatan bersih dari 35 juta sampai dengan 50 juta per Hektar, ” bebernya.

Alham Kurniawan mengatakan dalam masa panen 3,5-4 bulan, tentu sangat di andalkan oleh masyarakat petani jagung dalam menambah pendapatan keluarga untuk menyekolahkan anak, membiayai keperluan hari-hari keluarga dan lain sebagainya.

“Pengembangan komoditi jagung di Konawe Utara, terbukti bisa meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga petani, ” ungkapnya.

“Saat ini, mewujudkan ketahanan pangan dan peningkatan ekonomi keluarga di Konawe Utara, Pengembangan Komoditi Jagung menjadi andalan Petani, ” pungkasnya. (SS/ED)