KONAWE UTARA, SULTRASATU.COM – Pesona wisata Permandian Air Panas Wawolesea si Kabupaten Konawe Utara berhasil memikat banyak pengunjung dari dalam dan luar Konut.
Dinas Pariwisata Kabupaten Konut bahkan mencatat beberapa kali kunjungan dalam sehari bisa mencapai 1.000oeang.
Bupati Konawe Utara, Dr. Ir. H. Ruksamin, S.T., M.Si, IPU., ASEAN Eng. melalui Kepala Dinas Pariwisata, Ir. Riyas Aritman, S.P., M.Si mengungkap, saat ini Permandian Air Panas Wawolesea tidak hanya dipadati saat hari libur, tetapi juga pada hari biasa.
Kadis Pariwisata Konut, Ir. Riyas Aritman, S.P., M.Si saat berbincang dengan pengunjung
“Jumlah kunjungan tetap banyak (di hari biasa), bahkan tembus lebih dari 1.000 pengunjung dalam sehari,” jelas Aritman, Jumat (31/05/2024).
Riyas mengungkap, pengunjung di Permandian Air Panas Wawolesea bahkan pernah mencapai angka tertinggi, yakni 3.000 pengunjung pada 26 Mei 2024 lalu.
“Memang sejak viral di media sosial, Permandian Air Panas Wawolesea terus dikunjungi. Selain untuk berwisata di sini juga, bisa dijadikan sebagai tempat terapi untuk penyembuhan penyakit,” jelasnya.
Menurut Riyas, melonjaknya pengunjung di Permandian Air Panas Wawolesea dikarenakan destinasi tersebut memiliki daya tarik tersendiri.
Permandian tersebut mengeluarkan air yang panas yang mengandung belerang. Bahkan, semakin hujan, semakin mengeluarkan uap atau kabut yang menjadi daya tarik.
“Kemudian, dari sisi keindahan tentu daya tariknya tidak kalah dengan wisata lain. Wawolesea memiliki daya tarik yang secara alami tumbuh dan kebanyakan masyarakat ingin memanfaatkan untuk terapi kesehatan,” bebernya.
Riyas Aritman mengungkap, bahwa ke depan pihaknya akan melakukan evaluasi setelah Permandian Panas Wawolesea tidak masuk dalam Anugerah ADWI baik 500 besar, 300 besar, hingga 100 besar ADWI tahun 2024.
“Wawolesea belum masuk 500 besar ADWI, ini akan menjadi evaluasi kami ke depan. Karena salah satu andalan kami juga memang Desa Wawolesea. Kita terus dorong ke pemerintah desa untuk melakukan pendampingan sehingga bisa masuk kategori,” terangnya.
Salah satu evaluasi yang sudah dilakukan pihaknya adalah dengan melaksanakan rapat dengan jajaran Dinas Pariwisata, pihak pemerintah desa, hingga Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Yang perlu diperbaiki itu dari sisi kolaborasi dengan pemerintah desa. Ke depan kami akan lebih bersinergi dalam pendampingan,” tutupnya. (SS/MT)