KENDARI, SULTRASATU.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari resmi menjalin kerja sama dengan Lapas Kelas IIA Kendari pada bidang pertanian.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemkot Kendari dan pihak Lapas yang dirangkaikan dengan penanaman cabai dan sayuran di Lapas kelas IIA Kendari, Sabtu, 4 Maret 2023.
Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengatakan, jagung merupakan salah satu sumber pangan yang dapat mengantikan beras dan makanan pokok lainnya yang biasa dikonsumsi masyarakat umum.
Produksi jagung di Kota Kendari pada tahun 2022 sebesar 2.456 ton dengan produktivitas 5,5 ton perhektarnya.
“Di hadapan kita saat ini lahan yang menjadi lokus kerjasama antara Dinas Pertanian Kota Kendari dan Lembaga Pemasyarakatan kelas IIA Kendari seluas 1 hektare. Berarti untuk luas tanam tahun 2023 ada tambahan 1 hektare yang disumbang oleh warga binaan kita,“ ujarnya.
Dia mengungkapkan, selain penanaman jagung, hari ini juga akan diserahkan bibit cabai dan sayur yang mana ini merupakan benih bantuan Direktorat Jendral Hortikultura Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Menurut Asmawa, beberapa tahun terakhir, cabai dan sayur merupakan dua dari sejumlah komoditi pertanian yang terus memberikan dampak negative terhadap laju inflasi, khususnya pada periode tertentu seperti pada hari besar keagamaan nasional, Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan tahun baru.
Dampak inflasi akibat meningkatnya harga cabai dan sayur ini, lanjutnya, memberi dampak signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga, maupun usaha kuliner yang ada.
“Maka hal ini menjadi perhatian utama Pemerintah Kota Kendari untuk lebih memasyarakatkan, dimana nantinya akan berujung pada terkendalinya inflasi sesuai dengan harapan kita,” tambahnya.
Ia berharap, berharap kegiatan yang dilaksanakan hari ini akan memberikan sumbangan signifikan, baik untuk komoditas jagung, cabai dan sayur yang akan kita serahkan.
“Sehingga kerjasama yang dilakukan tidak berhenti hari ini saja, akan tetapi terus berlanjut diberbagai sektor dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat terkhusus warga binaan yang akan menjadi bekal ketika mereka kembali ke masyarakat nantinya,” tutup Asmawa. (SS/MEI)