KENDARI, SULTRASATU. COM – Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari menjadi wilayah paling banyak menyumbang kasus demam berdarah dangue (DBD) periode Januari-Juli 2022 dengan 32 kasus.
Itu disampikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kendari Elfi saat melaporkan jumlah kasus DBD per Januari-Juni. Dimana, kasus saat ini menjadi 70 kasus dengan kematian 4 orang.
Dari 70 kasus yang terdeteksi, tersebar di beberapa wilayah kecamatan di Kendari. Puuwatu menjadi yang terbanyak dengan 32 kasus, diikuti Baruga 26 Kasus, Kendari Barat 22 Kasus, Wuawua, Kadia, dan Perumnas masing-masing menyumbang 18 kasus, Kendari 6 kasus.
“Meski begitu, ada juga beberapa wilayah yang masih nol kasus DBD. Seperti, Kecamatan Abeli dan Nambo,” kata Elfi, Kamis (1/9/2022).
Sementara terkait kematian akibat DBD, Lanjut Rahmi, bahwa 2 kasus kematian berasar dari Kecamatan Wuawua. 1 kasus dari Kecamatan Puuwatu, dan 1 kasus Kelurahan Jati Raya.
“Sekali lagi saya sampaikan kepada warga Kendari unutk memaksimalkan 3M Plus (menguras, penutup, memanfaatkan dan mendaur ulang barang unutk mencegah dan menekan terjadinya jentik nyamuk yang mengakibatkan terjadinya DBD,” tutup Elfi (MEI)