KONAWE UTARA, SULTRASATU.COM – Sebanyak 78 Kepala Desa terpilih pada pemilihan serentak tahun 2023 se Kabupaten Konawe Utara (Konut), resmi dilantik oleh Bupati Konut Ruksamin, Senin, 10 Juli 2023.
Pelantikan ditandai dengan pembacaan naskah sumpah, penyematan tanda jabatan, pembacaan berita acara pelantikan, dan penandatanganan berita acara pelantikan.
78 kepala desa periode 2023-2028 dilantik di Gedung Konasara dan disaksika Bupati dan Wakil Bupati Konut, Ketua DPRD beserta jajarannya, Sekda, Kapolres, Dandim 1430, Para Kabag, OPD, para Camat se-Kabupaten Konawe Utara.
Usai melantik, Bupati Konut, H. Ruksamin menyampaikan terima kasih kepada kepala desa lama yang telah mengabdikan dirinya di desanya masing-masing, dan dengan terpilihnya kades yang baru maka tugas kades lama telah selesai.
“Terima kasih serta penghargaan atas pengabdian kades periode masa bakti sebelumnya yang telah memasuki purna tugas. Dengan dilantiknya Kades yang baru, maka sejak saat ini, tugas, fungsi, wewenang, hak dan kewajiban Kades dengan sendirinya telah melekat pada diri saudara-saudara sekalian,” tegasnya.
Untuk Kades baru yang terpilih, Ruksamin menekankan agar selalu menjalin kemitraan dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Kemasyarakatan Desa dan seluruh stakeholder yang ada di desa.
Tujuanya, untuk membina hubungan kerja yang baik dan harmonis dan untuk kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.
“Berikan pembinaan kepada perangkat desa agar dapat bekerja dan menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai perangkat desa serta menjamin situasi kerja yang kondusif,” katanya.
Pada kesempatan itu juga, Ruksamin menekankan agar para kepala desa yang baru dilantik untuk segera menyusun Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) gun melaksanakan visi dan misi.
“Saatnya saudara menempati janji saat kampanye dan disinergikan dengan program pemerintah yang disesuaikan dengan visi Pemerintah Kabupaten Konawe utara yaitu “Kabupaten Konawe Utara yang sejaterah dan berdaya saing,” pesan Bupati.
Tidak hanya itu, pihaknya juga meminta pada pemerintah desa dan stakeholder lainya untuk mensukseskan program nasional yakni tuntaskan kemiskinan ekstrem, stanting dan inflasi pada masing-masing daerahnya.
Apalagi kata dia, pemilihan kepala desa merupakan salah satu agenda ddemokrasi yang sering terjadi perbedaan, namun perbedaan yang menyatukan kekuatan untuk menuju perubahan dan perbaikan.
“Saya ajak kepala desa untuk merekrut kembali masyarakat meski bedah pilihan. Jangan ada lagi saya dengar istilah skat-skat karena ini semua proses sudah berjalan dan telah usai, membeda bedakan status sosial agama suku dan warnah kulit Semuanya harus melayani karena itu adalah tanggung jawab,” tutupnya. (SS/Akbar Sahid)